25 radar bogor

Ade Yasin Tawarkan Jonggol Jadi Ibukota Provinsi Jawa Barat

Bupati Bogor, Ade Yasin saat acara Rebo Keliling (Boling).
Bupati Bogor, Ade Yasin saat acara Rebo Keliling (Boling).

CIBINONG–RADAR BOGOR, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil sudah menyampaikan keinginannya untuk memindahkan ibukota provinsi dari Kota Bandung. Dia menilai Kota Bandung sudah tidak layak lagi untuk menjadi pusat pemerintahan.

Keinginan pria yang akrab disapa Kang Emil itu langsung mendapat sambutan positif dari Bupati Bogor, Ade Yasin. Politisi PPP ini menawarkan Jonggol sebagai ibukota Provinsi Jabar.

Meskipun Bogor tak masuk dalam daftar pemindahan, namun menurutnya Jonggol bisa menjadi salah satu opsi. Apalagi Kabupaten Bogor saat ini sudah menjadi sebuah kota, sehingga layak dijadikan pusat pemerintahan Provinsi Jabar.

“Mau dijadikan provinsi oke (Jonggol). Kecuali kalau menawarkan diri ke ibukota (Jakarta) entar saja. Maunya provinsi saja,” kata Ade Yasin saat kegiatan di Cibinong, Jumat (30/8/2019) pagi.

Meski begitu, Ade mengatakan, jika memang ada yang lebih layak dibanding Bogor, maka itu menjadi hak prerogatif gubernur. “Terserah gubernur. Tapi kalau di Kabupaten Bogor itu di Jonggol bisa, di timur. Atau mau di barat juga bisa. Tanah kita seabrek,” terangnya.

Namun hanya saja, semua itu perlu kajian kembali. Pun dengan tiga wilayah yang sudah dipilih gubernur untuk menjadi calon ibukota. Pemkab, kata dia, membuka pintu selebar-lebarnya jika provinsi ingin melakukan kajian di Kabupaten Bogor.

“Ya silahkan Jabar mengkaji. Tapi kita tidak mau membuang uang untuk mengkaji itu. Karena masih banyak hal yang harus dibangun,” bebernya lagi.

Ia menyontohkan, Presiden Joko Widodo yang tidak mempersalahkan memindahkan DKI Jakarta ke Kalimantan. Selama lahan dan dana ada, pemindahan ibukota Jabar ke Kabupaten Bogor juga bisa representatif.

“Kalau ibu kota Jabar pindah karena kan penduduk paling banyak Kabupaten Bogor, luas juga kami bersaing sama Sukabumi,” bebernya.

Promosi Jonggol sebenarnya bukan kali pertama diwacanakan. Salah satunya oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Hanya saja, Fadli mengusulkan Jonggol menjadi ibukota negara.

Ia menilai, keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur tanpa perencanaan yang matang. Menurut Fadli, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur akan memakan biaya yang sangat besar dan berpotensi gagal seperti wilayah Brasilia City, Brazil.

Maka dari itu, Gerindra mengusulkan Jonggol sebagai alternatif lokasi terbaik untuk memindahkan ibu kota. “Kalau jonggol itu split capital, lebih mudah. Infrastrukturnya tidak terlalu sulit, jalan sudah ada, lahan masih ada,” kata Fadli.(dka)