25 radar bogor

Keterbatasan Kerangka, Jembatan Muara Megamendung Batal Dibangun

Jembatan penghubung antar Kecamatan Cisarua dan Me gamendung yang sempat terputus akibat banjir. bandang beberapa waktu lalu, kini sudah bisa dilintasi
Jembatan penghubung antar Kecamatan Cisarua dan Megamendung yang sempat terputus akibat banjir.

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Jembatan Muara, Kampung Muara, Kecamatan Megamendung yang ambruk diterjang aliran air Sungai Cisadane beberapa waktu lalu, batal dibangun.

Musababnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengalami keterbatasan bantuan unit bailey (kerangka jembatan).

Pelaksana UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II Ciawi, Yanto menuturkan, pekerjaan untuk merevitalisasi jembatan tersebut masih menunggu suntikan bantuan berupa bailey.

Dirinya tidak menampik, bahwa unit untuk Bailey milik Kabupaten Bogor mengalami keterbatasan, dikarenakan sejumlah unit sedang dipergunakan untuk membantu akses warga di beberapa wilayah.

“Bailey milik Pemkab masih dipergunakan di wilayah Jasinga dan Jonggol, karena disana ada jembatan yang ambruk juga,” ujarnya kepada Radar Bogor, Selasa (27/8).

Akan tetapi, lanjut Yanto, untuk revitalisasi jembatan Muara, pihaknya telah mengusulkan paket pekerjaan reguler di tahun anggaran 2020. “Jadi tidak perlu sewa Bailey lagi dari Provinsi maupun Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Adapun rencana pekerjaan, kata Yanto, untuk pagu anggaran pekerjaan telah di usulkan sebesar Rp 1,8 miliar. Dan untuk spesifikasi jembatan akan di bangun sepanjang 24 meter.

“Memang masyarakat sih inginnya dibangun sekarang pakai bailey, tapi unit terbatas sehingga kita usulkan untuk jembatan permanen saja,” bebernya.

Yanto menambahkan, masyarakat diminta untuk bersabar terkait dengan permasalahan akses jembatan yang terputus di akibatkan bencana alam.

“Usulan dari Desa sudah kami tampung dan sudah disampaikan kepada dinas bersangkutan. Pekerjaan jembatan tersebut dipastikan berlangsung 2020, karena sudah masuk program paket reguler,” pungkasnya (drk/c)