25 radar bogor

Diduga Korsleting Listrik, Rumah dan Pabrik Opak Terbakar

KEBAKARAN: Petugas damkar tengah memadamkan api yang membakar gudang barang bekas di Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur.

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Diduga korsleting listrik, dua rumah warga dan tempat produksi ‘opak’ singkong di Kampung Cipetir, RT 2/1, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, hangus terbakar dilalap si jago merah, kemarin (15/8/2019).

Meski tidak ada korban jiwa, namun warga mengalami kerugian materil hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kebakaran yang terjadi sekira pukul 02.00 WIB ini, api pertama kali membakar rumah Atang (40).

Selang berapa menit, api langsung menjalar ke rumah tetangganya milik Aris (50) dan tempat produksi opak singkong milik Kardi (39).

“Saat kebakaran, semua pemilik rumah sedang tertidur lelap. Mereka terbangun ketika api sudah membesar di atap rumah Pak Atang,” jelas Kepala Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (15/8).

Saat kebakaran, sambung Daeng, relawan BPBD langsung ke lokasi kejadian dan berupaya memadamkan api bersama warga sekitar.

“Saat proses pemadaman, petugas merasa kesulitan. Lantaran, dua mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk sampai ke lokasi kebakaran, karena jalan menuju lokasi kejadian sangat sempit,” imbuhnya.

Kepala Desa Sukamulya, Ade Rosidin mengatakan, api berhasil dipadamkan sekira pukul 02.45 WIB, setelah warga dan pemerintah setempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja warga mengalami kerugian sebesar Rp75 juta,” katanya.

Akibat kebakaran ini, ujar Ade, satu rumah milik Atang hangus terbakar dan nyaris rata dengan tanah. Sementara bangunan rumah milik Aris terbakar sekitar 75 persen. Sedangkan tempat produksi singkong milik Kardi terbakar sekitar 40 persen.

“Seluruh keluarga Pak Atang dan Pak Aris sudah dievakuasi untuk sementara waktu ke rumah saudara terdekatnya. Kami sudah melaporkan peristiwa ini kepada pemerintah kecamatan dan BPBD,” pungkasnya. (radarsukabumi/ysp)