25 radar bogor

Literasi Pacu Mahasiswa Berpikir Kritis

Sekolah Tinggi Theologi (STT) “IKAT”, Prodi Theologi – Prodi Pendidikan Agama Kristen menggelar kuliah umum, yang berlangsung di gedung STT IKAT, Jalan Rempoa 2 Bintaro, Pesanggrahan, Tangerang Selatan, kemarin (15/8).
STT “IKAT”, Prodi Theologi – Prodi Pendidikan Agama Kristen menggelar kuliah umum, di gedung STT IKAT, Jalan Rempoa 2 Bintaro, Tangerang Selatan, kemarin (15/8).

JAKARTA-RADAR BOGOR, STT IKAT Jakarta menggelar kuliah umum dengan tema Literasi dan Mengenali Potensi Bercerita dan Menulis, di aula STT IKAT Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Hadir sebagai keynote speaker pada kuliah umum ini, Nia S. Amira Penulis dan Junalis, Mr. Ruslan Nasibov, Charge D’Affaires, A.I Of The Embassy of Azerbaijan, dan Mr. John Miler, Urban Development Specialice Social & Culture Observer.

Sebelum dimulai, pembicara serta peserta kuliah umum ditampilkan atraksi Tari Tortor yang berasal dari Batak, yang ditampilkan oleh mahasiswa STT IKAT Jakarta.

Ketua 1 STT IKAT Jakarta, Dr. Lasino J. Putro, M.Th, M.Pd dalam sambutannya mewakili Rektor Dr. Jimmy MR Lumintang, MBA, M.Th, menjelaskan mengenai profil STT IKAT Jakarta.

“STT IKAT sudah ada sejak 33 tahun lalu, dimana STT IKAT lahir pada tanggal 12 Februari 1986. Tahun depan kita akan memasuki usia yang 34 tahun,” ungkap Dr. Lasino Putro.

Lebih lanjut dikatakan Dr. Lasino, bahwa STT IKAT Jakarta berterimakasih untuk kedatangan dari para pemateri.

Nia S. Amira sebagai narasumber mengatakan, literasi merupakan program yang bagus yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membuat masyarakat menjadi gemar membaca. Menurut Nia, ada 8 jenis literasi yang dapat dipelajari.

“Literasi media, literasi digital, literasi informasi, literasi saintik, literasi hukum, literasi ketatanegaraan, literasi ekonomi makro, dan literasi sastra,” ungkap Nia Amira.

Nia S. Amira mengatakan bahwa menulis itu lebih penting dari membaca. Dimana melalui tulisan orang dapat mempengaruhi orang lain.

“Orang yang suka menulis pasti suka membaca, sedangkan orang yang suka membaca belum tentu suka menulis. Jadi lebih penting menulis daripada membaca,” ucap Nia Amira yang juga konsultan media di kedutaan Azerbaijan.

Kesempatan berbeda, Mr. Ruslan Nasibov yang merupakan Charge D’Affaires (Duta besar) negara Azerbaijan, menjelaskan mengenai Republik Azerbaijan.

“Azerbaijan merupakan negara yang berbatasan oleh negara Rusia, Georgia, Armenia dan Iran,” ungkap Mr. Ruslan Nasibov yang diterjemahkan oleh Nia Amira.

Mr. Ruslan mengatakan, Indonesia dan Azerbaijan mempunyai kedekatan yang erat, karena negara Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui status kenegaraan Azerbaijan.

“Indonesia dan Azerbaijan mempunyai banyak kesamaan. Maka dari itu, salah satu universitas di Azerbaijan mempelajari bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah mereka,” kata Mr. Ruslan Nasibov.

Azerbaijan merupakan negara yang sangat memperhatikan pendidikan. Dengan jumlah total masyarakat 10 juta pada bulan april lalu, Azerbaijan mempunyai 33 universitas negeri dan 11 universitas swasta.

“Selain daripada itu, di Azerbaijan memiliki gereja yang sudah ada sejak abad ke 5 dan masjid sejak abad ke 8, serta masyarakat Yahudi yang sudah ada sekita 1500 tahun yang lalu,” ucap Mr. Ruslan Nasibov.

Sebagai pembicara terakhir, Mr. John Miler mengatakan pentingnya pendidikan di zaman sekarang ini.

Mengakhiri kuliah umum, ditampilkan atraksi tarian Betawi dan Tobelo oleh mahasiswa STT IKAT dan pemberian cinderamata serta sertifikat bagi pembicara, dan dilanjutkan dengan foto bersama peserta kuliah umum. (gun)