25 radar bogor

Tiga Hari Terkunci di Rumah, Balita 14 Bulan Ditemukan Peluk Jenazah Ayahnya

SELAMAT: Anak korban yang berumur 14 bulan ditemukan memeluk ayahnya yang meninggal di dalam kamar rumah. (dok.radarjember.id)

JEMBER-RADAR BOGOR, Suasana duka dan haru bercampur ketika warga di Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, mendapati Fauzi, 40 tahun, warga setempat, meninggal di dalam rumahnya, Rabu (14/8) pukul 15.00.

Fauzi ditemukan di dalam kamar ditemani anaknya, N, yang masih berusia 14 bulan. Bersama jenazah sang ayah, anak itu terkunci di dalam rumah.

Jenazah korban yang dikenal tertutup oleh tetangganya itu ditemukan dalam posisi telentang di atas kasur dengan tubuh sudah menghitam.

Korban diduga telah meninggal tiga hari lalu. Karena selama itu, tetangga tak melihat lelaki bertato ini keluar rumah. Diketahui bahwa korban meninggal, karena warga mencium bau menyengat dari rumah korban dan terdengar suara tangisan balita.

“Di rumah itu hanya tinggal korban bersama anaknya,” ujar Eni, 47 tahun, warga setempat seperti dikutip dari radarjember.id

Kata dia, Fauzi memang hanya tinggal berdua dengan anaknya tersebut. Sedangkan istrinya bekerja menjadi TKW di Taiwan.

Sebenarnya, sehari sebelumnya para tetangga sudah curiga karena mencium bau busuk dari rumah tersebut. Namun, mereka mengira hanyalah bangkai tikus. Namun, semakin lama bau tersebut semakin menyengat dan banyak lalat di area rumah korban. “Awalnya, kami menduga bau tersebut dari bangkai tikus, tapi kok makin menyengat baunya,” tutur Syaiful, tetangga korban.

Kondisi balita berusia 14 bulan yang terjebak selama tiga hari di dalam kamar bersama jenazah ayahnya, mulai membaik. Kini, balita berinisial N itu diasuh tetangganya. Sementara jenazah Fauzi, 40, sang ayah, masih berada di kamar mayat RSD dr Soebandi Jember menunggu dijemput keluarganya dari Banyuwangi.

Saat ini, bocah yang sebelumnya tinggal berdua bersama mendiang ayahnya di Perumnas Kaliwining Asri, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji itu, mulai mau doyan makan nasi dan susu. Sebelumnya, dia muntah saat disuapi nasi dan hanya bisa minum air gula. Sementra kakinya melepuh akibat cairan tubuh jenazah ayahnya selama berada di dalam kamar bersama jasad orang tuanya tersebut.

“Dia memanggil-manggil ayahnya dan merangkak ke arah suami saya yang tidur,” ujar Anik, tetangga yang merawat N. Menurutnya, N sempat terbangun di sela tidurnya dan mencari mendiang sang ayah.

Kanit Reskrim Polsek Rambipuji Aipda Muhammad Slamet menuturkan, balita N menunggu dijemput keluarga ibunya dari Sragen Jawa Tengah.

Untuk sementara waktu, bocah itu diasuh tetangga. Sebab, ibu N dan istri korban, Sulastri, bekerja di Taiwan sejak lima bulan lalu. Sementara jenazah korban menunggu dijemput keluarganya dari Banyuwangi.

“Bagi keluarga yang akan menjemput N harus melalui polisi dulu,” ujar Slamet.

Sebelumnya, N ditemukan lemas memeluk jenazah ayahnya yang diduga telah meninggal selama tiga hari. Balita ini terkurung di dalam rumahnya tanpa makan minum.

Sejauh ini, penyebab kematian korban masih menunggu hasil otopsi dari RSD dr Soebandi Jember.Namun kuat dugaan karena sakit. (radarjember/ysp)