25 radar bogor

Empat Partai Berebut Kursi Pimpinan Dewan Kabupaten Bogor

Ilustrasi Rapat Paripurna di DPRD Kabupaten Bogor.
Rapat ‘Pleno Terbuka dan Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Kabupaten Bogor Terpilih’ di Hotel Olympic Renotel Sentul, kemarin.

BOGOR-RADAR BOGOR, Posisi pimpinan DPRD Kabupaten Bogor menjadi rebutan. Setidaknya ada empat partai suara terbanyak pada Pemiliha Legislatif (Pileg) 2019 DPRD Kabupaten Bogor yang berhak mendapat jatah pimpinan dewan.

Kepastian itu terungkap setelah dilaksanakan rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi partai politik dan calon anggota DPRD Kabupaten Bogor terpilih, oleh KPU Kabupaten Bogor di Hotel Olympic Renotel Sentul, kemarin (14/8).

Dari 16 partai peserta Pemilu 2019 untuk DPRD Kabupaten Bogor, hanya ada 9 partai yang meloloskan wakilnya di DPRD. Yang mana, partai Gerindra berhasil memborong kursi terbanyak.

Dari kuota 55 kursi wakil rakyat di Tegar Beriman, partai besutan Prabowo Subianto itu berhasil memperoleh 14 kursi. Disusul PKS di posisi kedua dengan torehan 9 kursi.

Sementara posisi ketiga dan keempat diisi oleh partai Golkar dan PPP dengan 6 kursi. Meski meraih jumlah kursi yang sama, namun Golkar memiliki suara lebih banyak 298.868 suara dibandingkan PPP yang mendapatkan 292.594 suara.

Ini juga yang terjadi pada PDI-Perjuangan dan Demokrat yang berada di urutan kelima dan keenam. Kedua partai ini juga memperoleh 6 kursi.

Sementara sisa 8 kursi lainnya diisi oleh PAN yang menoreh 5 kursi, PKB 2 kursi dan partai Hanura 1 kursi.

Dengan ditetapkannya jumlah kursi partai, maka konfigurasi posisi pimpinan DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024 sudah bisa terbaca. Berdasar UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), pemilik kursi ketua DPRD adalah parpol dengan raihan suara dan kursi terbanyak. Dalam hal ini Gerinda. Sementara tiga wakil ketua DPRD akan diisi dari representasi tiga parpol di bawah Gerindra.

Sebagai partai pemenang Pileg Kabupaten Bogor, Gerindra pun sudah menyiapkan tiga nama calon Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Yakni Heri Aristandi, M Rizky dan Kukuh Sri Widodo.

Kepada Radar Bogor, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kabupaten Bogor Iwan Setiawan menjelaskan, nama-nama calon pimpinan dewan dari Gerindra masih dibahas.

Sehingga dia belum bisa membeberkan siapa yang berhak mengisi posisi orang nomor di legislatif Kabupaten Bogor itu. ”“Belum bisa kita bocorkan,” ujarnya.

Dia optimis sinergi Pemkab Bogor dengan DPRD akan semakin kuat. Apalagi posisinya yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Bogor.

“Ya mudah – mudahan pemerintah dan dewan selaras. Apalagi ketua (DPRD) juga satu partai . Saya yakin akan baik,” tegasnya.

Dia juga berharap pimpinan dewan nantinya,harus bisa mengalahkan ego masing – masing anggota DPRD. Bukan hanya satu fraksi, namun juga seisi gedung DPRD.

Artinya, sosok ketua nanti minimal mengarahkan anggotanya untuk menjadi wadah dan jembatan komunikasi antara legislatif dan eksekutif.

Selain Gerindra, partai Golkar juga belum menentukan siapa calon pimpinan dewan.

Setidaknya ada dua nama yang digadang-gadang sebagai calon wakil ketua dewan. Yakni Tohawi dan Wawan Hikal Kurdi.

“Setelah penetapan KPU ini baru akan kita bahas,” ujar Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Aan Triana Almuharom.

Jika Gerindra dan Golkar sudah mengusung beberapa nama calon pimpinan DPRD. Tidak dengan PKS. Dari informasi yang diterima Radar Bogor, posisi wakil ketua mengerucut pada satu nama. Yakni Agus Salim. Posisinya sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor membuatnya menjadi calon yang paling diunggulkan. Namun ketika diwawancara kemarin, Agus menjawabnya diplomatis.

Dia mengaku masih berkonsultasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk pengisian calon pimpinan dewan.

“Di tingkat DPD Kabupaten Bogor juga sudah merekomendasikan beberapa nama. Hanya saja memang belum ada hasilnya,” terang dia. Sebagai informasi PKS berhasil menggeser kursi pimpinan (wakil ketua) yang sebelumnya diisi oleh PDI Perjuangan. (dka/pkl4/pkl5/c)