25 radar bogor

Gadis Asal Bogor Ini Nyambi jadi Ojol, Sabet Gelar Sarjana Hukum di Undip

SEMARANG-RADAR BOGOR, Warganet dihebohkan dengan seorang gadis berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) yang baru saja lulus dari Universitas Diponegoro (Undip) dengan status cumlaude.

Diketahui dari thread di akun twitter @@gizayeolsungm gadis driver ojol itu bernama Leony Sondang Suryani (22) atau akrab disapa Lele merupakan gadis kelahiran Bogor, 20 Agustus 1997.

Dirinya  menceritakan kisah awal kenapa ia memilih menjadi driver ojol. Alasan utamanya sebenarnya sederhana, membantu orang tua terkait uang saku.

“Ingin cari tambahan biar nggak membebani orang tua. Nggak tega kalau minta uang saku terus, padahal kuliah ini biaya banyak,” kata Lele.

Lele mulai narik ojek sejak semester V saat kegiatannya mulai berkurang. Awalnya, ketika mengatakan kepada orang tua ingin menjadi ojol, ternyata sempat dicegah karena khawatir.

“Awalnya orang tua agak takut karena kerja di jalan dan risikonya tinggi. Saya berusaha meyakinkan,” tandasnya.

Akhirnya ia mendapat restu dan mulai narik sejak Oktober 2017. Soal atur waktu belajar dan bekerja, Lele tidak punya masalah. Justru ia mendapat banyak pengalaman dan bantuan dari sesama ojol, termasuk ketika membuat skripsi.

“Ya banyak suka-dukanya. Sukanya itu di Semarang sedulurannya (persaudaraannya) kenceng, saya skripsi dibantu, lo,” lanjut lulusan Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Undip itu seperti dikutip dari detik.com.

Lele mengambil skripsi soal batas dalam perkawinan dini. Ia mengaku bingung mencari data karena tema yang cukup sensitif. Ternyata seorang driver ojol membantu menghubungkan dengan narasumber.

“Saya bingung, nyari (data) di mana, itu kan sensitif ya. Sedulur Gojek di Mijen bilang, oh tetangga saya ada, terus dianterin ke sana,” kenang Lele.

Pengalaman selama narik pun tidak pernah terlupakan bagi Lele. Mulai penumpang laki-laki yang minta tukar posisi memboncengkan hingga pengalaman nyaris kena order fiktif.

“Pengalaman macam-macam, ada yang membatalkan setelah tahu saya perempuan. Ada yang malah penumpang yang bawa motornya, saya sih seneng-seneng saja.”

Putri pertama dari dua bersaudara pasangan Ida Suryani Anneke dan Stefanus Sondang itu mengaku tidak pernah di-bully rekan-rekannya. Namun ia memang merasa jadi kurang sering nongkrong dengan teman karena harus narik di waktu senggang.

“Teman-teman bawa santai saja, mereka tidak ngebully. Saya agak kurang banyak nongkrong, tapi mereka memaklumi,” katanya.