BOGOR – RADAR BOGOR, Partai Amanat Nasional (PAN) akan menentukan sikap politiknya September mendatang.
Sikap tersebut akan diambil bersamaan dengan rencana Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai berlambang matahari putih itu.
“Kemarin saya komunikasi dengan Sekjen masih ditentukan jadwal Rakernas. Pasti akan ditentukan. Belum bulan ini, mungkin bulan depan,” ujar Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto kepada Radar Bogor.
Menurut Bima, ada perbedaan sikap antara Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai, Amin Rais.
Sebab, Zulkifli Hasan ingin masuk ke koalisi sementara Amin tidak demikian. Namun terkait sikap PAN nanti menurut pria yang juga Walikota Bogor ini akan lebih baik diserahkan kepada masing-masing wilayah.
“Buat saya yang paling penting adalah suara dari wilayah saja. Wilayah, DPW, setuju atau tidak (koalisi), itu kita ikuti saja. Kalau wilayah mayoritas setuju kenapa enggak koalisi,” katanya.
Disisi lain, Walikota Bogor dua periode ini juga melihat ada yang lebih penting daripada sikap partai untuk masuk koalisi atau tetap berada di oposisi. Yaitu menata dan mengurus partai.
“Yang lebih penting lagi adalah menata dan mengurus partai. Kalau menjadi oposisi partai tidak diurus atau masuk jadi koalisi tapi partai tidak ditata ya buat apa,” katanya.
Bima juga merasa marwah PAN saat ini perlu dikembalikan. Sebab menurutnya PAN mulai bergerak ke kanan. Padahal sejak awal didirikan, partai yang membesarkan namanya itu merupakan partai tengah.
“Menurut saya sekarang PAN ini bergerak ke kanan. Padahal kan PAN ini sebagai awal didirikan partai tengah, partai modern, partai plural. Di tengah betul-betul di tengah. Tidak ke kanan, ke kiri. Dulu kan kelompok-kelompok pluralisme ada disini semua. Ini harus clear dulu disini,” pungkasnya. (gal)
