PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Sebanyak enam desa yang berada di wilayah Kecamatan Parungpanjang masih tertinggal.
Pendamping Desa Kecamatan Parungpanjang dari Kemendes RI Erawan menjelaskan, ada empat desa yang sudah berkembang dan satu desa masuk kategori maju.
Enam desa yang tertinggal yakni Desa Dago, Desa Pingku, Desa Jagabaya, Desa Jagabita, Desa Gintung Cilejet dan Desa Gorowong.
“Hasil ini sesuai penilaian dari tahun 2018, sementara tahun 2019 belum ada penilaian. Desa yang tertinggal bisa dilihat dari geografisnya masih luas tanah kosong atau hutan dan fasilitas desa belum maksimal,” kata Penamping Desa Kecamatan Parungpanjang Erawan kepada wartawan koran ini desela-sela pembagian bantuan PKH di Desa Jagabita, kemarin.
Lebih lanjut ia menambahkan, penilaian tersebut tentunya bisa menjadi dorongan agar desa tersebut berbenah dan memperbaiki kekurangan. Meskipun berada di perbatasan setidaknya fasilitas dan kondisinya harus jadi percontohan desa lain.
“Kalau desa berkembang geografisnya luas tanahnya sudah banyak perumahan dan fasilitas yang mudah atau dekat dengan pusat kota,” tambahnya.
Sementara itu Sekcam Parungpanjang Icang Aliyudin mengatakan, diwilayahnya desa maju atau mandiri itu belum ada, tapi duntuk esa berkembang sudah ada beberapa.
Icang juga mengungkapkan, kategori tersebut bisa diukur dengan jumlah keluarga miskin. Karena, masih banyak warga yang menerima bantuan tidak mampu, justru dilihat dari profil desa seperti SDM, wilayah, dan ekonominya.
“Sebetulnya desa Gintung Cilejet, Desa Dago dan Jagabita sudah bisa disebut desa berkembang karena sekarang bantuan dari pemerintah jumlah anggaran yang sangat besar yang langsung ke desa sebanyak Rp1,2 milyar hingga Rp1,8 milyar dengan diukur luas wilayah dan profil desa,” pungkasnya. (nal/pkl2/c)
Desa tertinggal
- Desa Dago
- Desa Pingku
- Desa Jagabaya
- Desa Jagabita
- Desa Gintung Cilejet
- Desa Gorowong
Desa berkembang
- Desa Kabasiran
- Desa Cikuda
- Desa Lumpang
- Desa Cibunar
Desa Maju
- Desa Parungpanjang
