25 radar bogor

Kerap Bikin Kemacetan, Pemkot Bogor Bangun 5 Shelter Ojol. Berikut Titik-titiknya!

Sejumlah ojek online terlihat berhenti di salah satu titik tempat kumpul atau mal di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Kemacetan lalu lintas sejumlah titik padat penumpang di Kota Bogor belakangan ini tak hanya disebabkan oleh angkot yang ‘ngetem’ di jalanan.

Keberadaan ojek online juga ikut menyumbang kesemerawutnya lalu lintas, khususnya di tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat.

Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ambil langkah. Bekerjasama dengan salah satu perusahaan ojek online ternama, Kota Bogor bakal miliki kurang lebih lima shelter khusus ojek daring.

Hal tersebut disebutkan Wali Kota Bima Arya Sugiarto setelah melakukan audiensi dengan Grab Indonesia di ruang rapat Paseban Punta Balaikota Bogor, Rabu (7/8/2019).

Bima mengungkapkan, rencana pembangunan shelter tentu akan disesuaikan dengan jumlah pengemudi yang ada saat ini.

Karenanya, dia menunggu angka pasti dari Grab, karena sangat penting untuk diketahui. Jika dirasa sudah terlalu banyak, maka akan dibicarakan kembali untuk pengaturannya.

“Data ini penting, angkot saja kita hitung dan kita batasi. Grab penting juga untuk kita kelola sama-sama,” kata Bima.

Selain pembangunan shelter, Bima menerangkan bahwa ada beberapa kerjasama yang akan disinergikan dengan Grab.

Antara lain pembinaan pengemudi agar bisa melayani penumpang secara maksimal, penunjangan pariwisata Bogor dengan aplikasi khusus untuk memudahkan dan menuntun wisatawan di Kota Bogor, penyediaan Grab Weels atau skuter listrik serta pembangunan infrastruktur transportasi salah satunya zebra cross.

“Ini akan cepat semua progresnya, dalam waktu dekat kita akan launching semua itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur (Presdir) Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyadari, “ngetem”-nya para pengemudi itu menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan secara bersama-sama.

Karena itu, Grab berkomitmen untuk membangun lima shelter yang memang menjadi titik kepadatan permintaan penumpang.

Antara lain di Paledang, Mal Botani Square, Mal Lippo Eka dan Lippo Keboen Raya serta Bogor Trade Mal (BTM). “Segera dalam beberapa bulan ini akan kita bangun,” ujarnya.

Untuk pembangunannya, sambung dia, tentu akan dikonsultasikan serta dikoordinasikan dengan Pemkot Bogor, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

Sebab, dia sendiri belum mengetahui jumlah pasti berapa pengemudi yang bisa ditampung dalam satu shelter itu. Karena jumlah pengemudi di Kota Bogor saat ini jumlahnya mencapai puluhan ribu.

“Nanti kita bicarakan lagi untuk itu, karena data saat ini kita kira-kira puluhan ribu ojol ada di Kota Bogor, tentunya setelah ini kita tanda tangan MOU, nah, kita akan share dengan Kota Bogor,” tuturnya.

Meski telah mencapai puluhan ribu pengemudi, Ridzki belum bisa memastikan apakah rekrutmen pengemudi untuk Kota Bogor akan ditutup atau tidak.

Ridzki mengungkapkan, pada prinsipnya, sebagai perusahaan teknologi, maka semua berdasarkan supply and demand.

Jika dirasa sudah over supply, maka rekrutmen tidak akan dilakukan kembali. Karena bisa berdampak pada penghasilan pengemudi, lantaran demand yang tidak ada.

“Jadi kita berpegang pada prinsip itu, tapi tentunya dengan adanya komunikasi dengan Pak Wali disini, kita akan lakukan koordinasi nantinya,” beber dia. (gal/pkl6/pkl7/c)

Titik Shelter Ojol di Kota Bogor :

  • Paledang
  • Mal Botani Square,
  • Mal Lippo Eka
  • Lippo Keboen Raya
  • Bogor Trade Mal (BTM).