25 radar bogor

Urai Kemacetan, Kemenhub Usulkan Tata Tiga Jalur Baru ke Kawasan Puncak

Jalur Puncak Dua
Kondisi Jalur Puncak Dua yang menghubungkan Hambalang-Sukamakmur, hingga Cipanas Cianjur
Kondisi Jalur Puncak Dua yang menghubungkan Hambalang-Sukamakmur, hingga Cipanas Cianjur

CITEUREUP – RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih mengodok pembangunan Poros Tengah – Timur (PTT) atau Jalur Puncak II.

Proyek yang menghabiskan anggaran sampai Rp800 miliar dan mangkrak beberapa tahun kebelakang itu, saat ini tengah dalam masa kajian ulang kementerian.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan rancangan penataan tiga jalur baru untuk jalur menuju dan dari Puncak, Kabupaten Bogor, untuk mengurai masalah kemacetan di Jalur Puncak I.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan, setidaknya ada tiga jalur puncak yang akan disiapkan untuk menopang jalur puncak saat ini.

Jalur-jalur ini sebenarnya sudah ada, hanya perlu penataan kembali seperti perbaikan dan pelebaran jalan.

Gagasan jalur baru puncak dibuat sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi selama ini di kawasan wisata populer di Jawa Barat ini.

“Jadi kemarin kita survei, tiga jalur yang kemudian untuk menghindari puncak ke cianjur. Sentul ada dua jalur,” kata Budi.
Diantara ketiganya, jalur alternatif via Sentul I, kedua jalur alternatif via Sentul II, ketiga jalur alternatif Cibubur.

“Tiga jalur ini survei, dan mungkin dilakukan optimalisasi, penataan sendiri. sekarang kita sudah bergabung dengan PU, minggu ini sudah ada rapat bersama, mana yang bisa dilakukan optimal. Kita menawarkan tiga opsi,” kata Budi.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, mengaku, selama ini penanganan di jalur puncak hanya mengandalkan cara konvensional. Sehingga, perlu solusi jangka panjang untuk mengurai kepadatan lalu lintas, terutama pada saat akhir pekan.

Budi menyiapkan usulan pembangunan jalur baru, yakni jalur Puncak II dan Puncak III. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait rencana pembukaan dua jalur baru itu.

Namun, dia belum menjelaskan lebih rinci rute jalur baru yang akan dibuka. Yang jelas, menurutnya, jalur baru ini bisa dijadikan alternatif.

“Menurut saya, memang perlu ada jalan baru untuk jangka panjang. Membuka jalur Puncak II dan Puncak III dari Citeureup dan Jonggol,” katanya.

Adapun kebutuhan panjang jalan baru menuju kawasan puncak juga belum dirinci, namun dipastikan memiliki spesifikasi berbeda-beda. Di tiap jalur baru, dia juga ingin ada rest area sehingga berdampak positif pada perekonomian warga setempat.

“Dua lokasi itu masing-masing beda cara masuk, terus kemudian akses jalannya masih ada yang sempit, masih ada yang masih jurang dan kita tanyakan lagi sama PUPR,” katanya.

Jalur Puncak II atau Jalan Poros Timur mencakup Sentul-Babakan Madang-Sukamulya-Kota Bunga Cipanas Cianjur yang kondisi jalannya saat ini mayoritas masih rusak.

Namun, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan jalur tersebut belum dalam prioritas meski sebelumnya sempat akan digarap oleh Kementerian PUPR bersama Pemda Bogor-Cianjur.

“Saya mikir yang puncak II Sentul yang ke taman bunga. Itu ada 50-an kilometer. Tanahnya sudah siap, cuma pengembang semua,” kata Basuki.(ipe/cr1/a)