25 radar bogor

Aktivis Selatan Tolak Wacana Pembangunan Jalur Puncak III, Ini Alasannya

Pemberlakukan sistem satu arah (One Way) di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wacana Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI membangun Jalur Puncak III untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak, mendapatkan penolakan aktivis Selatan Kabupaten Bogor. Penolakan tersebut dinilai hanya akan merusak lingkungan.

Direktur Rumpun Hijau Institute (RHI), Sunyoto menjelaskan, pemerintah seharusnya berkaca dari permasalahan yang ada di Jalur Utama Jalan Raya Nasional Puncak Bogor.

Karena, masih banyak masalah yang harus dibenahi, berkaitan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Bogor Puncak Cianjur (Bopuncur).

“Itu dulu saja di telaah lagi. Kalau itu sudah selesai baru ngomongin yang lain lagi,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (4/8/2019).

Ia mengatakan, Perpres Bopuncur yang dimaksud agar lingkungan tidak kembali rusak. Artinya, tidak ada lagi penguasaan tanah, berdirinya vila, sampah yang dibuang ke sungai. “Karena rencana untuk membuat jalur puncak III, dampaknya akan melebar,” bebernya.

Sunyoto menuturkan, prinsipnya warga menginginkan jalan utama Puncak Bogor dibenahi terlebih dahulu.

Ia mengapresiasi langkah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah melakukan pelebaran jalan dan trotoar di sepanjang jalur Puncak.

“Nah itu diteruskan saja dulu, ga usah ngomongin pembangunan yang lain. Setelah itu baru lanjutkan jalur kabupaten urusan Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar, salah satunya Jalur Puncak II,” jelasnya.

Melihat rencana puncak III, sambung Sunyoto, Kemenhub harusnya belajar dari pembangunan jalur Puncak II, yang sudah memiliki dasar namun hingga saat ini belum juga terealisasi.

“Saat ini, wacana jalur puncak III tersebut dasarnya seperti apa, lokasinya juga belum diketahui,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjut Sunyoto, pembangunan itu bagus. Tapi jangan sampai meninggalkan pekerjaan yang seharusnya diprioritaskan terlebih dahulu.

Dia menjelaskan, pengembangan infrastruktur memang sangat dibutuhkan di Puncak Bogor, karena mengingat perbandingan jalan dan angka kendaraan yang hingga hari ini belum juga seimbang.

“Pengembangan infrastruktur bagus, tapi jangan pikirkan pembangunan lain, kalau yang sebelumnya aja belum selesai,” ucapnya.

Sebelumnya, Kemenhub berencana membangun dua jalan baru menuju kawasan Puncak Cisarua. Selain pembangunan jalur alternatif Puncak Dua yang saat ini masih mangkrak, ada wacana membangun jalur baru yakni Puncak Tiga.

Ide pembangunan jalur puncak II dan III itu langsung ditanggapi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki menegaskan masih memprioritaskan pelebaran jalur Puncak I yang sudah ada terlebih dahulu. 

“Jadi yang utamakan yang untuk puncak yang sekarang ini kita tata dulu dilebarkan ditata PKL-nya karena itu daerah wisata. Kalau itu sudah baru saya putuskan puncak II,” kata Basuki.(drk/ded/c)