25 radar bogor

Bogor Hotel Expo 2019 Genjot Kunjungan Wisatawan

Para pengelola hotel berdialog dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Lippo Plaza Keboen Raya, kemarin.

BOGOR–RADAR BOGOR, Hajatan besar insan perhotelan di Bogor Raya, menjadi perhatian masyarakat. Kemarin, Bogor Hotel Expo 2019 resmi dibuka Walikota Bima Arya.

Kali ini, lebih dari 40 hotel menjadi peserta kegiatan yang digagas Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) chapter Bogor Raya tersebut.

Acara dipusatkan di Lippo Plaza Keboen Raya hingga Minggu (4/8). Bima menaruh harapan besar dalam event telah masuk tahun kedua ini.

Menurut dia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor tahun ini mencapai Rp2,3 triliun dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp1 triliun. Sementara itu, PAD dari hotel ditargetkan mencapai Rp83 miliar dan Rp129 miliar untuk restoran.

“Okupansi Kota Bogor terbaik se Jawa Barat, 81 persen. Artinya, pasar masih kompetitif, di Bandung sendiri kondisinya telah jenuh. Tapi saya belum puas dengan angka ini, masih bisa lebih,” kata Bima.

Lebih lanjut ia mengatakan, hasil positif yang diraih kini tidak lebih dari hubungan harmonis yang terjalin antara Pemkot Bogor, PHRI pun IHGMA. Namun, faktanya belum memiliki satu strategi matang bersama. Karenanya, Bima menginginkan, Bogor Hotel Expo 2019 menjadi momentum menyusun strategi hingga 5 tahun ke depan.

“Soal data, selama ini kan hanya asumsi saja. Contohnya jika ada CGM, salah satu Hotel senang katanya full booked, begitu pun di acara-acara besar lainnya. PR bersama kini, bagaimana membuat wisatawan tidak hanya kulineran saja di Kota Bogor, tapi nginepnya di Kabupaten Bogor. Artinya, harus ada strategi sistematis yang menghubungkan event dengan okupansi,” tegas Bima.

Setidaknya, masih kata Bima, ke depan akan ada dua event besar di Kota Bogor, CGM dan Helaran. Menyusul Festival Merah Putih (FMP), menjadi satu-satunya perayaan Agustusan yang berlangsung selama satu bulan penuh, hanya ada di Kota Bogor.

“Mari kita analisis, siapa yang diuntungkan ketika ada CGM, Helaran dan FMP. Hotel mana yang jadi tujuan favorit, bimtek-bimtek kecil dari kementerian, pun konferensi internasional. Lihat juga daya UMKM, ada hubungannya tidak,” urainya.

Sebab Bima meyakini, jika dengan perencanaan yang matang. Tidak menutup kemungkinan, PAD dari hotel saja bisa mencapai Rp150 miliar. Namun, Bima menegaskan, tingkat hunian hotel jangan hanya mengandalkan event. Tapi harus dibuat setiap harinya, Kota Bogor memiliki destinasi favorit.

“Ke depan ada dua strategi, pertama merevitalisasi destinasi wisata eksisting dan menciptakan kampung tematik. Keramaian tidak hanya fokus di pusat kota, tapi bergeser ke Surken, Otista,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua IHGMA Bogor Raya, Eka Gartika menyampaikan, ada beberapa objektif yang ingin dicapai dalam melaksanakan Bogor Hotels Expo, antara lain mendukung program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor dan Pemkot Bogor untuk menegaskan positioning Kota Bogor sebagai kota tujuan wisata di Indonesia. Sejalan dengan tema yang diusung, Berlari Bersama Memajukan Pariwisata Bogor.

“IHGMA Chapter Bogor Raya khususnya akan fokus kepada pengembangan Bogor sebagai destinasi wisata dan peningkatan kwalitas sumber daya pariwisata di Bogor sejalan dengan yang sudah dikerjakan dalam beberapa tahun belakang sejak berdirinya IHGMA Bogor Raya,” katanya.

Di tempat yang sama, Mall Director Lippo Plaza Keboen Raya, Henky Hiantoro mengatakan merasa terhormat dengan penyelenggaraan Bogor Hotel Expo 2019 yang dilakukan di Lippo Plaza Keboen Raya.

“Suatu kehormatan bisa bersinergi. Mudah-mudahan ke depan kerjasama yang bisa lebih bagus, bagaimana caranya mengekspose Bogor ini menjadi salah satu tujuan favorit wisata di Indonesia,” tandasnya. (wil/c)