25 radar bogor

Genjot PAD Sektor Pariwisata, Bima: Kota Bogor Harus jadi Tuan Rumah Skala Internasional

Walikota Bogor Bima Arya pada sebuah acara.
Walikota Bogor Bima Arya pada sebuah acara.

BOGOR-RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mengenjot Pendapatan Akhir Daerah (PAD), terutama dari sektor pajak hotel, restoran dan hiburan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menargetkan kedua sektor pajak tersebut agar bisa diambil lebih tinggi lagi.

Salah satu caranya dengan lebih menghidupkan kegiatan-kegiatan besar yang mengundang banyak wisatawan untuk bisa berkunjung ke restoran, hingga menginap di hotel-hotel yang ada.

“Bogor harus siap jadi tuan rumah skala internasional. Karena berdasarkan laporan tadi trennya ada. Ketika ada event itu naik. Sekarang event itu harus hidup semua,” ujarnya kepada Radar Bogor usai Rapat Koordinasi (Rakor) PAD Tahun Anggaran 2019 di Hotel Grand Savero, kemarin (2/8).

Selain itu, Bima juga melihat tren yang meningkat dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Karenanya, dia meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor dengan dinas terkait untuk melakukan perencanaan yang matang tentang pengembangan perumahan dan properti, agar bisa dikalkulasi berapa penerimaan pajak dari sektor tersebut.

“Ketika properti besar berkembang cepat, ini harus diiringi dengan pendapatan yang tinggi juga. Jangan sampai orang tidak bisa berinvestasi karena tidak ada kejelasan perizinan dan tata ruang sehingga menghambat penerimaan kita dari BPHTB,” jelas dia.

Bima melanjutkan, inti dari rakor PAD ini bukan saja mengejar target rutin, baik untuk perubahan maupun prediksi tahun depan. Melainkan membangun sistem agar PAD melonjak. Untuk pertama kali bahkan Pemkot Bogor menargetkan PAD menyentuh angka Rp1 triliun.

Dengan begitu, maka ada dua kebutuhan yang bisa dicapai. Pertama pelayanan publik dari sektorpendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik lagi. Kedua, reward and punishmet yang akan lebih tegas kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor. Dimana para pimpinan diwilayah lebih bekerja lebih giat akan mendapatkan tunjangan lebih tinggi daripada yang kerjanya biasa saja.

“Jadi intinya PAD harus naik tidak boleh konservatif. Makanya tadi kita bedah dan telusuri satu-satu dari semua potensi PAD,” jelas dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor An An Andri Hikmat mengungkapkan, target pajak dari sektor restoran di tahun 2019 sebesar Rp129 miliar.

Sementara realisasinya hingga saat ini sudah mencapai Rp68 miliar. Pajak tersebut berasal dari 1.480 restoran. Namun jumlah restoran itu bisa berubah setiap tahunnya. Sebab, tren restoran saat ini cepat sekali berubah. “Di Kota Bogor ini fluktuatif, restoran terutama, itu sangat sangat cepat, hari ini dia buka satu bulan atau dua bulan kemudian tutup ganti lagi yang baru. Karena di Kota Bogor kebanyakan makanan itu mengikuti tren,” terang dia.

Sektor pajak yang akan digenjot setelah restoran, kata An An, adalah sektor BPHTB. Dia melihat bahwa situasi ekonomi saat ini semakin membaik. Dia memprediksi bahkan akan ada kenaikan dari sektor tersebut saat APBD Perubahan 2019. Kemudian masuk ke sektor hotel.

Saat ini sektor tersebut harus betul-betul digenjot. Karena jarang sekali wisatawan yang datang ke Kota Bogor untuk menginap langsung. Rata-rata datang pagi ke Kota Bogor kemudian sore atau malam pulang lagi.

“Yang tidak kalah penting bagaimana sektor pelayanan atau retribusi benar-benar dimaksimalkan dengan memberikan pelayanan serta kelengkapan sarana prasarana kita agar lebih bagus karena akan berimbas kepada sektor retribusi yang akan meningkat,” pungkasnya. (gal/pkl6/c)