25 radar bogor

Warganya Banyak Berobat ke Kabupaten, Pemkot Akan Tambah Dua RSUD

Antri-Pasien-BPJS
Pasien BPJS di RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana akan menambah dua Rumah Sakit (RS) daerah, yang nantinya berada di wilayah Timur dan Selatan Kota Bogor.

Rencana tersebut muncul, karena faktanya, sebanyak 60 persen pasien yang berobat di RS Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor saat ini merupakan warga dari Kabupaten Bogor.

Belum lagi, warga Kota Bogor yang berada di wilayah Timur atau Selatan justru memilih RSUD Ciawi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, yang notabennya merupakan RSUD milik Kabupaten Bogor.

Fakta tersebut membuat Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto berambisi menambah RS milik pemerintah itu.

“Kami ingin ada RS pemda disana (wilayah Timur dan Selatan, red) karena kebutuhan kamarnya luar biasa tinggi. Mereka larinya ke RSUD ciawi atau ke swasta,” katanya.

Namun, rencana tersebut, sambung Bima, paling cepat baru bisa dilakukan perencanaan pada 2021 secara bertahap. Sebab, persoalan lahan yang ditunjuk pun belum ada. Politisi PAN ini lebih condong untuk memanfaatkan aset milik pemkot ketimbang mengadakan lahan.

“Ada beberapa yang dibidik untuk pengadaan lahannya, tapi harus matangkan perencanaannya dulu. Sesuai tidak dengan tata ruang, pengembangan dan lainnya, tentunya kita ingin di aset kita,” papar Bima.

Dikatakannya, ada beberapa lahan yang telah dibidik untuk pengadaan, yang seluruhnya merupakan aset Pemkot Bogor. Hanya saja, masih harus ada perencanaan yang matang. “Juga disesuaikan dengan tata ruang pengembangan dan lain-lain, ada beberapa opsi yang belum bisa saya sampaikan disini, tapi tentunya di aset kita,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah menuturkan, wacana pembangunan RSUD baru di Kota Bogor sudah ada sejak lama. Namun, kata dia, tak kunjung terealisasi. Pihaknya sudah memetakan secara kasar beberapa kemungkinan soal wacana tersebut.

“Kalau mau (proses, red) cepat, kami ingin meningkatkan fungsi puskesmas jadi RSUD, yang posisinya strategis dijangkau masyarakat. Kami tingkatkan posisi puskesmas saat ini yang memang sudah berfungsi sebagai puskesmas rawat inap,” ucapnya.

Saat ini, akses masyarakat Bogor ke RSUD Kota Bogor terbatas lantaran berada di wilayah barat. Maka, pihaknya ingin menambah RSUD di wilayah Timur atau Selatan Kota Bogor. Tapi ia buru-buru menekankan bahwa pembangunan RSUD baru perlu kajian mendalam terkait banyak hal.

“Diantaranya soal lahan pembangunannya. Harus koordinasi dulu, kira-kira kami (Pemkot Bogor, red) punya aset dimana. Secara kasar, yang strategis memang di sekitaran Jalan R3,” ungkapnya.

Saat ini, kata dia, ada delapan puskesmas di Kota Bogor yang memiliki fasilitas rawat inap. Melihat lahan puskesmas-puskesmas yang punya fasilitas rawat inap tersebut, yang sudah dikaji dan memungkinkan, yakni Puskesmas Mekarwangi dan Cipaku, karena lahannya dinilai memungkinkan.

“Tingkat penghuninya juga tinggi. Puskesmas juga aman, kan tinggal dikembangkan (Dibangun, red). Sudah punya kami. Nah, memang kalau wilayah timur, yang memungkinkan sekitar R3, tapi lahannya belum,” tandasnya. (wil/c)