25 radar bogor

Tak Ingin Ada Masalah, Bima Arya Awasi Tiga Poin Ini pada Proyek RSUD

Proses pekerjaan ground breaking pembangunan gedung perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor, Rabu (31/7/2019). Nelvi/Radar Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR, Setelah sempat mangkrak selama dua tahun, proyek pembangunan Blok 3 RSUD Kota Bogor akhirnya dimulai. Pembangunan ditandai dengan Ground Breaking, Rabu (31/7/2019).

Pembangunan yang menelan anggaran Rp89 miliar itu ditargetkan ditargetkan rampung pada 27 Desember mendatang.

Sehingga Januari 2020, gedung empat lantai yang akan diisi dengan 264 tempat tidur sudah bisa beroperasional.

Wali Kota Bima Arya menuturkan, akan mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan kegiatan ini agar tepat waktu. Dirinya pun akan memastikan berkoordinasi baik dengan RSUD maupun pelaksana agar kualitas terjaga sesuai dengan TOR.

“Saya juga akan memastikan pendampingan berjalan dengan baik, maksimal sehingga tidak ada persolaan keuangan disini. Jadi tepat waktu, kualitas baik dan keuangan bisa dipertanggungjawabkan, tiga hal itu yang saya titip,” urainya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, sekaligus pelaksana tugas Dirut RSUD Kota Bogor, Rubaeah, saat ini, jumlah ruang rawat inap yang disediakan di RSUD Kota Bogor sebanyak 357 ruangan, dengan mayoritas ruang kategori kelas tiga.

Tingkat pengisian tempat tidur di RSUD Kota Bogor melebihi target, bisa mencapai 85 persen setiap harinya, dari target 80 persen. RS di Kota Bogor secara keseluruhan tidak hanya diisi warga Kota Bogor, tetapi juga Kabupaten Bogor. Apalagi RSUD, ya, orang Parung, Leuwiliang dirujuk semua ke sini,” ujarnya.

Dikatakan Rubaeah, kebutuhan ruang rawat inap terbesar ada di kategori kelas tiga, namun jumlahnya terbatas.

Sesuai peraturan daerah tentang ketersediaan ruang rawat inap kelas tiga, RSUD harus menyediakan porsi minimal 40 persen. Namun, kebutuhan ruang rawat inap kelas tiga di RSUD Kota Bogor lebih dari 40 persen.

Kalau dibilang terpenuhi, ya, belum, tapi kita fleksibel. Kalau misal ruang inap kelas tiga sudah penuh, ya, bisa digeser ke kelas dua,” ucap Rubaeah.

Dengan melonjaknya kebutuhan ruang rawat inap kelas tiga, Pemkot Bogor akan membangun ruang rawat inap tambahan. Rencananya, akan ada 264 ruang rawat inap baru yang disediakan di RSUD Kota Bogor.

Penambahan tersebut disesuaikan dengan dominasi pasien jaminan kesehatan nasional yang berobat ke RSUD Kota Bogor.

“Dari 264 (ruang rawat inap baru) itu, mayoritas untuk kelas tiga, ini upaya untuk memberikan pelayanan bagi pasien JKN,” kata Rubaeah.

Di tempat yang sama, Dirut PT Trikencana Sakti Utama, Bambang Suparno menjelaskan, pengerjaan terbagi dalam tiga zona dengan masing-masing mandor di tiap zonanya.

Sehari proyek berjalan selama 12 jam dengan tiga shif. Untuk penambahan tenaga kerja akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Termasuk antisipasi cuaca yang dapat mengganggu pekerjaan.

“Kita maksimalkan dua minggu satu lantai. Jadi, satu bulan itu bisa dua lantai. Kita targetkan tanggal 15 Desember harus selesai. Sesuai kontrak kerja itu 210 hari kalender,” tandasnya. (wil/c)