25 radar bogor

Pertamina Pertahankan Harga Avtur, Tiket Pesawat Diminta Turun Lagi

 

JAKARTA-RADAR BOGOR,Keluhan masyarakat terkait dengan mahalnya tarif tiket pesawat belum menuai solusi. PT Pertamina (Persero) pun tampaknya tidak akan menurunkan harga bahan bakar avtur.

Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara itu memastikan harga avtur yang dijualnya masih harga lama.

Sebagaimana diketahui, komponen biaya avtur yang mahal kerap dituding sebagai biang kerok mahalnya tarif tiket pesawat oleh pihak maskapai penerbangan.

Dari sisi pihak maskapai berdalih, harga avtur memberikan andil 40 persen terhadap penentuan tarif tiket pesawat.

Namun Dirut Pertamina Nicke Widyawati rupanya berpendapat lain. Ditemui usai membahas evaluasi tarif tiket pesawat, Nicke memastikan bahwa perseroan belum berencana untuk menurunkan harga avtur.

Artinya, harga bahan bakar pesawat tersebut akan tetap sama sampai waktu yang belum ditentukan.

“(Harga avtur) masih sesuai dengan apa yang berlaku saat ini,” kata Nicke usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/7).

Nicke mengaku tak ada pembahasan apapun mengenai penurunan harga avtur pada rapat yang juga mengundang pihak maskapai tersebut. Terkait usulan untuk menurunkan harga avtur pun nihil.

“Kita nggak bahas itu. Kita mendengarkan aja. Jadi belum ada ketentuan yang baru dan masih berjalan sesuai (yang lama),” tutup mantan direktur SDM Pertamina tersebut.

Sementara pada Senin (8/7) lalu, Nicke pernah menyatakan bahwa harga avtur yang dijual Pertamina merupakan harga termurah di Indonesia.

Adapun harga Avtur yang murah tercatat untuk Bandara Soekarno-Hatta. Di bandara dengan kode CGK itu, Pertamina menjual dengan harga Rp 8.515 per liter. Sedangkan di Bandara Juanda, Rp 9.474 per liter. Harga tersebut berdasar data per Juni 2019.

Adapun harga yang dijual Pertamina juga berada di bawah batas harga yang ditentukan oleh Kementerian ESDM.

Saat ini, batas bawah harga avtur yang diizinkan kementerian berdasar Kepmen No 17/K/10/MEM/2019 adalah Rp 12.624.

Tingginya harga avtur tersebut bisa menjadi salah satu yang memengaruhi rendahnya realisasi program tarif tiket berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC) domestik yang dicanangkan pemerintah.

Maskapai Lion Air mengaku hanya mampu memenuhi realisasi diskon sebesar 30 persen.

“Kita sudah turunkan (tiket pesawat) sebenarnya, tapi mereka (pemerintah) minta lebih turun lagi. Cuma kita turunnya 30 persen,” kata CEO Lion Air Rusdi Kirana saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/7).

Sebagai informasi, pada Kamis (11/7) lalu, maskapai penerbangan telah diminta untuk memberikan diskon tarif tiket pesawat penerbangan berbiaya murah alias Low Cost Carrier (LCC) domestik sebesar 50 persen dari Tarif Batas Atas (TBA). Diskon itu diberikan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Sementara waktu yang harus disediakan setiap pukul 10.00 sampai dengan 14.00 berdasarkan waktu bandara setempat.

Dengan alokasi seat sebanyak 30 persen dari total kursi pada masing-masing hari tersebut.

Untuk realisasi kursi, Rusdi mengklaim telah sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah sebanyak 30 persen atau setara 146 flight dengan total 8.282 kursi per harinya. “Ini kan sudah aturan, jadi harus kita realisasikan,” jelasnya.(JPG)