25 radar bogor

Jalan Raya Narogong Klapanunggal Jadi Tempat Favorit Pelajar Tawuran

Lokasi di perbatasan masuk ke Desa Nambo sering kali dijadikan tempat tawuran oleh anak-anak sekolah.
Lokasi di perbatasan masuk ke Desa Nambo sering kali dijadikan tempat tawuran oleh anak-anak sekolah.

KLAPANUNGGAL – RADAR BOGOR, Kawasan di Jalan Raya Narogong , tepatnya di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, kerap kali dijadikan “ring tinju” alias tawuran pelajar.

Atas alasan itu aparatur desa kini semakin memperketat wilayah itu, khususnya di tugu selamat datang .

Sekretaris Desa Nambo, Rosid membeberkan, banyak pelajar SMA/SMK yang sering nongkrong di sana, lalu berujung tawuran. “Memang di sana suka jadi tempat nongkrong anak-anak sekolah,” kata Rosid, kemarin.

Rosid mengaku, para pelajar tersebut bukanlah anak-anak yang berasal dari Desa Nambo. Melainkan, lanjut dia, di luar Desa Nambo. “Orang kan jadi beranggapan bahwa anak muda di wilayah Nambo suka tawuran. Padahal pas ditangkap, berasal dari wilayah lain,” ungkapnya.

Mengatasi hal tersebut, pihak Desa Nambo, akan memperketat pengaman di wilayahnya itu. Tujuannya, menurut dia, agar para pelajar tidak lagi meresahkan warga di sekitar.

Nantinya, kata Rosid, akan ada lima aparatur keamanan desa, seperti Linmas untuk berpatroli mulai pagi hingga sore hari. Selain itu, sambungnya, penjagaan akan dilanjutkan malam hari hingga pagi hari.

“Biar aman. Jadi dijadwalkan. Ada pagi sampai sore. Dan sejak malam hari hingga pagi hari,” beber Rosid.

Saat ini, dia membagi dua para anggota Linmas yang ada di Desa Nambo. Meraka akan bergantian melakukan patroli, dimana pagi hingga malam hari ada dua petugas yang berpatroli. Sedangkan untuk di malam harinya, yang berkeliling berjumlah tiga orang. “Jadi bukan tawuran saja yang malam hari. Juga keamanan lainnya perlu dijaga,” ujarnya.

Dengan adanya para petugas keamanan tersebut, Rosid memberikan kewenangan kepada petugas agar membubarkan para pelajar yang berada di warung di wilayahnya itu.

“Kalau ada yang kumpul langsung dibubarkan. Jadi sebelum terjadi tawuran sudah diantisipasi terlebih dahulu,” paparnya.

Salah seorang warga Desa Nambo, Liswar Darwis mengaku mendukung apa yang dilakukan pemerintah desa. Karena menurutnya, aksi tawuran ini memang kerap menimbulkan keresahan warga di sana.

“Saya dukung banget. Kalau tidak begitu, anak-anak sekolah itu liar semua kalau sudah di luar,” kata dia. (cr1/c)