25 radar bogor

Ada Narkoba Dalam Tumpukan Sampah di Tegar Beriman, Pakansari Pusat Transaksi

Ilustrasi penyanyi dangdut ditangkap karena narkoba
Ilustrasi penyanyi dangdut ditangkap karena narkoba
Ilustrasi Narkoba

BOGOR-RADAR BOGOR, Peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2019 di Gedung Tegar Beriman, Rabu (17/7/2019) bukan hanya acara seremonial semata.

Ada fakta baru yang ditemukan di sana. Satu permasalahan bertambah ketika Badan Narkotika Nasional Kota/Kabupaten (BNNK) menemukan bungkusan narkoba pada tumpukan sampah di Jalan Tegar Beriman, Cibinong.

Belum selesai dengan predikat peringkat ke-dua sebagai wilayah dengan peredaran narkotika terbanyak, kini penemuan bungkus narkoda dalam tumpukan sampah menambah coreng bumi tegar beriman.

Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setya Budi yang hadir dalam acara itu membeberkan, bungkus narkoba kadang ikut tersapu oleh petugas kebersihan di jalanan.

Dia sendiri sudah tidak kaget, ihwalnya itu adalah modus terbaru dengan nama sistem tempel yang dilakukan sang pengedar.

“Saat ditempel, barang itu tidak terambil karena sudah takut duluan. Akhirnya lepas dan ikut tersapu petugas,” kata Budi, kemarin.

Temuan itu, kata Budi, tak jarang ditemui di kawasan Jalan Raya Tegar Beriman. Di mana kawasan tersebut juga masuk sebagai kawasan pemerintahan. Begitu pula area Pakansari.

Budi mengakui, bahwa kawasan Pakansari menjadi salah satu pusat transaksi narkoba di sekitar Cibinong Raya.

“Sebenarnya, semua wilayah Kabupaten Bogor ini sudah tersasar (peredaran). Namun kan memang Pakansari ini sekarang menjadi ikon Kabupaten Bogor,” akunya.

Meskipun begitu, Budi mengaku, baik dari BNNK Bogor maupun pihak kepolisian akan melakukan tindakan di kawasan tersebut.

Hal ini juga menegaskan bahwa Bumi Tegar Beriman masih darurat narkoba. Bahwasanya, dari hasil analisa Universitas Padjajaran Kabupaten Bogor menduduki posisi kedua soal peredaran barang haram tersebut.

Tak hanya itu, wilayah kabupaten juga masuk dalam sepuluh besar wilayah yang kurang tanggap narkoba. “Meskipun hanya penelitian mungkin, tapi kami tetap lakukan pemberantasan,” tukasnya. (dik)