25 radar bogor

Pemkab Bogor Alokasikan Rp417 Miliar untuk Infrastruktur, Satu Desa Satu Miliar

Jalan rusak di salah satu desa di Tanjungsari, Kabupaten Bogor, yang sering dipakai sebagai jalur utama. Hendi/Radar Bogor
Jalan rusak di salah satu desa di Tanjungsari, Kabupaten Bogor, yang sering dipakai sebagai jalur utama. Hendi/Radar Bogor

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Bupati Bogor Ade Yasin sedang menyiapkan Rp417 miliar dalam APBD 2020, khusus untuk pembangunan jalan desa saja. Satu miliar rupiah untuk satu desa.

Ade pun sedang mendesak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bogor untuk mengalokasikan itu.

Ade mengungkapkan, anggaran itu hanya untuk betonisasi jalan di 417 se-Kabupaten Bogor, dengan asumsi setiap desa mendapat jatah Rp1 miliar.

Sehingga, Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) bisa digunakan untuk kebutuhan lain di desa.

Bisa kalau diawasi serius. Jangan sampai dijatah Rp1 miliar tapi cuma dipakai Rp500 juta. Harus jelas pekerjaannya dan transparan penggunaannya uangnya. Kades juga harus terbuka,” kata Ade di sela Rebo Keliling di Kecamatan Caringin, Rabu (10/7).

Dia berharap, peningkatan infrastruktur jalan di desa, bisa meningkatkan minat kunjungan wisatawan untuk mendukung brand Bogor The City of Sport and Tourism.

Dengan akses yang memadai, kunjungan wisatawan akan meningkat dan berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar.

Kan lokasi wisata di Kabupaten Bogor ini banyak di pegunungunan. Jalan ya jalan desa. Tapi kondisinya masih jeblok. Harus diinisiasi pembangunannya. Ditingkatkan,” katanya.

Ingat Rp1 miliar itu hanya untuk jalan desa saja. Sumber lain dari ADD dan DD masih akan tetap ada. Sekarang saya sedang dorong TAPD supaya mulai dialokasikan mulai 2020,” tegasnya.

Khusus di Caringin saja, potensi pariwisata dari wahana rafting (arung jeram) cukup tinggi. Namun, belum memiliki akses yang baik.

Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk keselamatan pengungjung rafting.

Ada lebih dari 10 di Caringin ini. Nah, ini aksesnya perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Kalau jumlah wisatawannya meningkat, pelaku UKM juga jadi sejahtera dan masyarakat ikut sejahtera juga. Tapi, karema sungai tidaj terduga, setiap pengunjung harus diasuransikan,” tegasnya. (ipe)