25 radar bogor

Tips Untuk Calon Lisensor Sebelum Memilih Unit Bisnis Franchise

Ilustrasi bisnis waralaba yang dijalankan pengusaha UKM di Kediri (Dok.Radar Kediri/JPG)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Bisnis waralaba atau biasa dikenal franchise terus tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Wabilkhusus untuk kalangan milenials yang ingin lebih mandiri secara ekonomi. Namun untuk menjadikan bisnis ini menjadi besar, para pelaku usaha waralaba harus memiliki kiat-kiat untuk menjadikan usahanya sukses.

Dalam acara pameran waralaba internasional, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Andrew Nugroho memberikan sedikit tips kepada masyarakat yang baru ingin terjun di bisnis waralaba. Andrew bilang, pebisnis waralaba harus memiliki manajemen yang baik untuk memulai usahanya. Terlebih untuk memilih unit bisnis mana yang akan dipilih oleh calon lisensor.

Dia mengatakan, pertama kali terjun di dunia franchiser, bisa jadi calon lisensor kebingungan karena dihadapkan banyak pilihan untuk memilih salah satu dari berbagai unit usaha. Entah itu bisnis kuliner, retail dan lainnya. Untuk menentukan pilihan tersebut, Andrew mengatakan ada beberapa indikator yang bisa menjadi pegangan para lisensor.

Syarat pertama, kata dia, pastikan perusahaan yang dipilih memiliki tim quality control yang memberikan layanan dan produk sesuai dengan standar yang baik. Sedangkan untuk aspek keuangan perusahaan, pastikan perusahaan yang dipilih memiliki tim akuntansi yang baik.

“Nah dari segi legalitas, pastikan bahwa franchisor (perusahaan penyedia franchise) memiliki badan usaha resmi semisal PT atau CV,” kata Andrew di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (7/7)

Andrew menegaskan, aspek legalitas merupakan salah satu hal yang terpenting dalam dunia bisnis waralaba. Sebab lisensi menyangkut persoalan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dimiliki lisensor. Lisensi tidak hanya menyangkut merek atau brand, tetapi bisa juga lisensi teknologi, hak paten, perangkat lunak dan lain-lain.

“Jadi lisensi harus diperhatikan. Karena sebuah waralaba sudah pasti mencakup lisensi tetapi lisensi belum tentu waralaba,” terangnya.

Di tempat yang sama, Chief Executive Officer Asia Wide Franchise Consultant PTE LTD Albert Kong juga memberikan tips untuk para perusahaan waralaba agar bisa mengembangkan bisnisnya ke luar negeri. Menurut Albert, faktor pertama yang harus diperhatikan oleh para franchisor adalah memastikan usahanya telah berjalan baik di Indonesia.

Selain itu, franchisor juga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) handal yang dapat fokus mengurusi bisnis di luar negeri tersebut. Franchisor yang ingin mengekspansi bisnis ke luar negeri juga harus mencari calon partner atau lisensor yang tepat.

“Rekam jejak bisnis franchisor di Indonesia ikut menentukan berhasil atau tidaknya ekspansi bisnis warala di pasar global,” katanya.

Nantinya, Albert meminta para frachisor dapat beradaptasi apabila dituntut untuk meningkatkan semua aspek bisnis untuk memenuhi standar yang berada di negara tujuan tersebut. Apabila hal itu semua dijalankan, bukan tidak mungkin pertumbuhan bisnis franchisornya dapat berkembang pesat.

“Membuka cabang di luar negeri dipastikan akan mendorong pertumbuhan bisnis dengan cepat,” tukasnya. (JPG/magang-ulfah)