25 radar bogor

Seluruh Keluarga dan Kerabat Sutopo Kehilangan ‘Pahlawan Kemanusiaan’

CIBUBUR – RADAR BOGOR, Duka mendalam dirasakan oleh seluruh anggota keluarga dan kerabat terdekat mendiang Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat BPPB.

Terlebih keluarga besar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebab, BNPB akan berjalan tanpa adanya pria yang akrab disapa topo itu.

Hal itu diakui Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo, di rumah duka Sutopo, Perumahan Raffles Hills, Cibubur, Minggu (07/07).

Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo mengatakan almarhum menjalani pengobatan yang dijadwalkan selama kurang lebih satu bulan di Rumah Sakit Guangzhou China, sejak tanggal 15 Juni 2019.

“Kita semuanya turut berduka cita atas wafatnya bapak Dr sutopo pada pagi dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, atau sekitar pukul 02.00 waktu Guang Zhou di RS Modern cancer hospital,” Ucap Doni, kemarin.

Doni menyebut, takjub dengan kinerja Sutopo semasa hidup bersama BNPB. meski dalam kondisi kurang sehat, Topo (sapaan,red) tetao melayani media maupun masyarakat dalam memberikan informasi peristiwa bencana di tanah air.

Selain itu, Sutopo juga memiliki andil yang sangat besar terutama dalam membesarkan nama BNPB dengan sejumlah prestasi yang diraih seperti penghargaan PBB dari UN di Baku, Azerbaijan untuk inovasi kebencanaan yaitu Petabecana.id yang meraih tingkat tertinggi.

“Semua itu karya Pak Topo, disamping itu berbagai penghargaan juga diberikan kepadanya baik dari pemerintah maupun media. Oleh sebab itu, sekali lagi kami selaku pihak BNPB merasa sangat kehilangan,” jelasnya.

Selanjutnya, dengan tegas Doni menyebutkan bahwa Sutopo adalah pahlawan kemanusiaan. Semangatnya dalam bekerja akan menjadi teladan bagi seluruh anggota BNPB. “Beliau bekerja luar biasa, dalam kondisi apapun selalu siap melayani,” tandasnya.

Sementara, putra pertama Sutopo Purwo Nugroho, Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho menuturkan, kondisi ayahnya sempat dikabarkan membaik saat sempat berkomunikasi melalui jaringan telepon beberapa hari sebelum dikabarin meniggal dunia.

“Bapak sudah bisa jalan dan berbicara, kemarin pagi kita sempat video callan. Selama berobat ke China memang mengalami kemajuan, ini sangat membuat semua keluarga terkejut dan menyedihkan bagi kami (keluarga),” ujar Ivanka.

Namun, kondisi mantan mahasiswa Institut Pertanian Bogor itu kembali menurun akibat flu yang dilandanya tepat dimalam saat Sutopo menghembuskan napas terakhir sekira pukul 01.00 WIB.

“Kemarin sempat agak drop karena flu terus, dikasih kabar sama mama, dokter juga ngasi obat yang ada adrenalinnya. Itu membuat bapak enggak bisa tidur. Terus saya dikabarkan tadi malam jam 1 lebih, bapak sudah enggak ada,” bebernya.

Selain itu, Biro Umum BNPB Setyo Hadi, menyebut jenazah akan dibawa ke rumah duka di Perumahan Raffles Hills, Cibubur sebelum dikebumikan di Boyolali.

Pihak BNPB pun telah mempersiapka satu unit mobil ambulan untuk mengantak jenazah dari Bandara Soekarno Hatta menuju rumah duka.

“Dari pihak keluarga itu almarhum sampai Indonesia sore. Kita dari BNPB akan menyiapkan ambulan untuk menerima kedatangan almarhum dari bandara ke rumah kemudian akan dilakukan pengajian,” terangnya.

Seperti diketahui, pria kelahiran 7 Oktober 1969 wafat pada Minggu pukul 2.20 waktu Guangzhou atau 01.00 WIB akibat kanker paru-paru.

Pantauan Radar Bogor di rumah mendiang Sutopo Purwo Nugroho terlihat pihak keluarga berdatangan mereka menunggu kepulangan jenazah dari Ghuang Zhow, China. (cr1)