25 radar bogor

Warga Sukabumi Temukan Mayat Pria di Kebun Pisang, Diduga Kecelakaan

Jenazah Herlan (40), warga Kampung Sampora, RT 3/5, Desa Sampora, Kecamatan Cikidang saat akan dievakuasi anggota Polsek Palabuhanratu, kamis (4/7/19). Ist

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Warga Desa Buniwangi, digegerkan dengan penemuan mayat pria di kebun pisang, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu sekira pukul 15.30 WIB, kamis (4/7/19).

Dugaan sementara, pria yang bernasib nahas itu meninggal akibat kecelakaan.

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi (Radar Bogor GrupGroup), pria tak bernyawa itu bernama Herlan (40), warga Kampung Sampora, RT 3/5, Desa Sampora, Kecamatan Cikidang. Jenazahnya ditemukan telungkup oleh Anang (50), warga sekitar yang hendak memperbaiki saluran air.

“Di kepalanya ada luka saat ditemukan. Posisinya telungkup,” ujar Kapolsek Palabuhanratu, Kompol M. Saidina saat dihubungi Radar Sukabumi (Pojoksatu.id Group).

Mantan Kapolsek Cibadak ini mengaku langsung menerjunkan petugas ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Berdasarkan pemeriksaan petugas medis, luka pada bagian kepala itu akibat benturan dengan benda keras.

“Kalau tanda-tanda kekerasan, tidak ditemukan. Dugaan sementara, dia meninggal akibat terjatuh kemudian kepalanya terbentur,” imbuhnya.

Sejauh ini, lanjut Saidina, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk keluarga. Dari keterangan yang dikumpulkan, korban semasa hidupnya memiliki riwayat penyakit stroke.

“Lengan dan kaki kanannya mengalami kelumpuhan. Sehingga ia tidak bisa bejalan dengan normal,” jelasnya.

Perwira pangkat satu melati ini menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal, Herlan sudah dua hari hilang di tengah-tengah keluarga. Dari olah TKP, diduga Herlan ini berjalan menuju daerah Palabuhanratu.

“Jadi pihak keluarga pun sudah dua hari ini tidak mengetahui keberadaannya. Karena ia bepergian pun tidak pamit sama sekali kepada pihak keluarga,” bebernya.

Setelah ditemukan meninggal, Saidina menyarankan pihak keluarga supaya jenazah diotopsi. Ini untuk memastikan penyebab kematian korban. Namun sayangnya, pihak keluarga menolak dengan alasan insiden tersebut adalah musibah (radarsukabumi/den/ysp)