25 radar bogor

Klapanunggal Dilanda Kekeringan, Hektaran Sawah Gagal Panen

Petani Desa Bojong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor berdiri di area sawah yang mengalami kekeringan dan gagal panen. Hendi/Radar Bogor
Petani Desa Bojong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor berdiri di area sawah yang mengalami kekeringan dan gagal panen. Hendi/Radar Bogor

KLAPANUNGGAL – RADAR BOGOR, Sebanyak tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor, mulai dilanda kekeringan. Akibatnya petani sekitar sana mengalami gagal panen lantaran sawahnya terlampau kering.

Seperti halnya yang terjadi di sejumlah desa di Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Kepala Desa (Kades) Bojong, Adi Jaka U membenarkan, banyak petaninya yang mengalami gagal panen karena tidak lagi mendapatkan aliran air.

Menurut, Adi, solusi yang saat ini diperlukan untuk menangani persoalan tersebut. Yakni, adanya pembangunan sumur bor di beberapa titik sawah yang terdampak.

“Sumur bor itu bisa menjadi pendistribusian air ke titik-titik sawah yang terkena dampak itu,” ujar Adi saat ditemui di Kantor Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, kemarin.

Meski begitu, Adi masih bisa bernapas lega, tak semua sawah di kawasannya mengalami kekeringan. Dia melihat masih ada beberapa sawah yang ada masih mendapatkan aliran air yang berasal dari gunung. “Karena masih ada air yang mengalir dari gunung itu aman,” imbuhnya.

Kendati demikian, petani di sana melakukan upaya dengan menyiramkan sawahnya menggunakam pompa air. Hanya saja, kata Adi, untuk menggunakan pompa air petani harus mengeluarkan biaya kisaran Rp250 hingga Rp350 ribu per hari. Belum lagi, air yang dibutuhkan sangatlah banyak.

Adi menegaskan, setelah peninjauan yang dilakukan pihaknya. Beberapa sawah dipastikan gagal panen pada tahun ini. Bedasarkan informasi hasil tinjauannya tersebut, luas sawah yang mengalami kekeringan sekitar 30 hingga 40 hektare.

Adi memperkirakan, akibatnya para petani akan mendapat kerugian besar di tahun ini.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Sumardi mengatakan, tak hanya Klapanunggal yang mengalami kekeringan. Sedikitnya ada sekitar tujuh wilayah yang kekeringan di Kabupaten Bogor.

Suamardi menambahkan, kecamatan yang terparah akibat kekeringan ada di Kecamatan Tenjo yang mencapai 22 kampung.

Warga di sana hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD untuk dikonsumsi sehari-hari. Sedangkan, untuk kebutuhan mandi, warga memakai air sumur hingga selokan.

“Paling parah baru tiga desa yang terdiri dari 22 kampung di Tenjo. Untuk mandi mereka masih bisa mengambil dari sumur dan selokan.”

“Kalau minum, dari air bersih yang kita distribusikan. Kami prediksi kondisi ini sampai akhir Agustus 2018,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor Asep Usman mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih rata-rata 30 truk tangki per hari mulai pertengahan bulan Juli 2018 lalu.

“Sampai saat ini, kami sudah sekitar 30 truk tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih yang telah kita distribusi ke warga yang membutuhkan per harinya,” ujar Asep.(cr1/c)