25 radar bogor

Tiga Hari Hilang, Bocah 8 Tahun Ditemukan Tewas dalam Kontrakan di Megamendung

Fira Angela Nurhidayah, warga Kampung Cinangka, RT02/02, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, yang ditemukan tewas dalam bak mandi di kontrakan, Selasa (2/7/2019).
Fira Angela Nurhidayah, warga Kampung Cinangka, RT02/02, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, yang ditemukan tewas dalam bak mandi di kontrakan, Selasa (2/7/2019).

BOGOR – RADAR BOGOR, Teka-teki hilangnya Fira Angela Nurhidayah, warga Kampung Cinangka, RT02/02, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor terjawab sudah.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Fira Angela Nurhidayah menghilang saat sedang bermain tak jauh dari kediamannya di Kampung Cinangka RT 02/02 Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Sabtu (29/6/2019) sore.

Menurut keterangan seorang keluarganya, Agus, Fira hilang saat hendak bermain ke sebuah kolam yang berada dekat dengan rumahnya, sekitar pukul 16.00 WIB.

Sekitar pukul 17.00 WIB nenek Fira mencarinya namun tak ditemukan. Atas kejadian itu, neneknya melaporkan kepada orang tua sang anak untuk sama-sama mencari keberadaannya.

Meski seluruh lokasi telah di periksa, bocah itu tak juga ditemukan. Hingga pada akhirnya pihak keluarga melaporkan ke Mapolsek Megamendung.

Nah, setelah melakukan pencarian selama tiga hari, Selasa (2/7/2019) malam, bocah 8 tahun itu ditemukan tak bernyawa di bak mandi salah satu kontrakan yang tak jauh dari kediaman neneknya.

Kakek korban Didin mengatakan, sebelum ditemukannya jasad sang cucu, beberapa anak-anak mengaku mencium bau tak sedap dari dalam kamar kontrakan HR (30).

Penasaran, Didin pun meminta izin kepada kakak iparnya yang kebetulan pemilik kontrakan untuk membuka kamar HR.

“Saya minta pintu itu dibuka untuk mengecek karena ada kecurigaan dari kamar kontrakan itu,” ujarnya kepada awak media saat ditemui dikediamannya, Selasa (2/7/2019).

Saat itu, kakak ipar Didin, meminta dia untuk menunggu HR pulang. Sebab khawatir ada ayam yang ditaruh di dalam lupa tak terbawa sehingga membusuk.

Kebetulan HR si penyewa kontrakan, berprofesi sebagai tukang bubur. Namun karena tak ada kabar, pintu dibuka paksa dengan cara didobrak.

“Saat terbuka saya cari bersama kakak ipar. Ternyata bau busuk dari kamar mandi. Disana ada selimut yang mencurigakan. Ketika dibuka ternyata ada jasad cucu saya,” ungkap Didin.

Temuan jasad cucu tercintanya itu membuat Didin menaruh curiga kepada HR. Musababnya, laki-laki yang baru lima bulan mengontrak berprofesi sebagai tukang bubur keliling itu tak terlihat lagi batang hidungnya sejak Minggu (30/6/2019) hingga kemarin.

“Kecurigaan itu muncul saat hari Sabtu, karena dia yang biasanya pergi pamitan ke saya tapi kemarin tidak, dan di hari Minggu saya mulai curiga karena dia tidak ada lagi,” tegas dia.

Kapolsek Megamendung AKP Asep Darajat membenarkan temuan jasad bocah ciilik tersebut. Dari pengakuan kakek korban, jasad cucunya ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB.

Pihaknya yang mendatangi lokasi kejadian pun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Posisi waktu ditemukan itu ada di dalam bak ditutupi kain dan diatasnya ditutup ember,” jelasnya.

Kondisi mayat yang sudah membusuk membuat kepolisian belum dapat mengetahui apakah terjadi tindak kekerasan atau tidak. Untuk memastikan hal itu, polisi masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit.

“Karena anak itu hilang sekitar tiga hari mulai dari Sabtu sore dan kondisinya sudah membusuk untuk itu kita menunggu dari hasil otopsi,” kata dia.

Dugaan pembunuhan yang telah menjurus pada seseorang yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian pun masih belum dipastikan. Sebab pihaknya saat ini harus mendalami keterangan saksi-saksi dan barang bukti yang ada di lokasi. “Sementara kita masih dalam proses penyelidikan,” pungkas dia. (gal/d)