25 radar bogor

IOI Dukung Kemenperin Siapkan Satu Juta Tenaga Kerja Industri

Ilustrasi aktivitas ekspor kendaraan merk Toyota Innova (Dok.JawaPos.com)
Ilustrasi aktivitas ekspor kendaraan merk Toyota Innova (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Insitut Otomotif Indonesia (IOI) bersama Kementerian Perindustrian berencana menyiapkan satu juta tenaga industri tersertifikasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kementerian Perindustrian menggandeng sejumlah lembaga pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia industri yaitu aparatur perindustrian, tenaga kerja industri, wirausaha industri, dan konsultan industri.

“Tugas kami, bagaimana nantinya sumber daya ini pada akhirnya mempu menciptakan peluang usaha baru di bidang industri, tidak hanya sebagai pemasok tenaga kerja pada industri yang sudah eksis,” kata Kepala BP SDM Industri Kemenperin Eko S.A. Cahyanto saat berbicara di acara Ulang Tahun IOI di Jakarta, Selasa (2/7).

Sementara Presiden IOI I Made Dana M. Tangkas mengatakan, IOI diharapkan menjadi think tank pemerintah dan fasilitator untuk membangun ekosistem industri otomotif yang mampu mendukung pengembangan sektor industri di dalam negeri.

Sejauh ini, kata Made Tangkas, IOI sudah melaksanakan lima program prioritas yaitu pengembangan SDM otomotif, pengembangan IKM-UKM industri, pengembangan teknologi atau riset, standarisasi industri dan pengembangan kendaraan pedesaan. “Program prioritas ini diharapkan mampu memajukan ekosistem industri otomotif nasional yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, pertumbuhan market otomotif Indonesia cukup signifikan dan punya potensi untuk terus berkembang, meski kondisi produksi dan supply Indonesia saat ini masih tertinggal dibanding negara tetangga, Thailand. Di sisi lain, trend dunia selalu berusaha menurunkan C02 dan mengantisipasi keterbatasan bahan bakar minyak, dan ini menjadi tantangan industri otomotif dalam negeri.

Oleh karena itu, kata Dana Tangkas, IOI bersama-sama pihak terkait (Gaikindo, AISI, GIAMM) melakukan pengkajian dalam merumuskan roadmap automotive industri yang sekiranya dapat menjadi reference atau pertimbangan bagi pembuat otoritas dalam memutuskan roadmap dan peraturan pemerintah untuk mendukung industri otomotif nasional yang berkembang dan berkelanjutan.

Sejauh ini, kata dia, kajian yang dilakukan meliputi berbagai aspek yaitu pengembangan market domestik, perbaikan daya saing industri dan rantai pasok, pengembangan teknologi dan standarisasi, serta pengembangan SDM dan kompetensi. “Kita harus mulai dari SDM industri yang memiliki kompetensi,” paparnya.

Dana Tangkas menegaskan, industri otomotif membutuhkan market yang lebih besar untuk keberlangsungan industri. Market yang lebih besar tersebut tidak dapat hanya mengandalkan dari domestik sehingga perlu ekspansi pasar ke manca negara. “Untuk dapat menjadikan produk Indonesia mendunia maka produk tersebut harus memenuhi regulasi di negara tujuan ekspor dan harus menggunakan regulasi yang disepakati,” papar Dana Tangkas. (JPG/magang-ulfah)