25 radar bogor

Kemarau Diprediksi Berlangsung Hingga November, Kota Bogor Waspada Kekeringan

Curah hujan yang menurun menyebabkan air di Bendung Katulampa Bogor menyusut bahkan menyentuh angka nol sentimeter, Minggu (30/6). Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Beberapa hari tak diguyur hujan, menjadi pertanda kewaspadaan bagi Kota Bogor. Khususnya wilayah yang biasa kekeringan air.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Budi Hendrawan mengatakan, rencananya satu atau dua hari ke depan akan berkirim surat ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan cuaca beberapa bulan ke depan sampai dengan pergantian musim.

Karena untuk menetapkan status kekeringan, harus duduk bersama dalam membahasnya.

“Minggu ini kalau tidak ada halangan BPBD Provinsi Jawa Barat juga akan mengadakan rakor terkait hal ini untuk tingkat provinsi karena di beberapa kabupaten dan kota di Jabar sudah ada yang kekeringan, mudah-mudahan Kota Bogor aman,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (30/6/2019).

Hingga hari ini, kata dia, belum ada warga yang mengeluhkan kekeringan air.

Namun, jika berkaca pada tahun sebelumnya, salah satu daerah Kota Bogor yang pernah dilanda kekeringan itu berada di Kelurahan Kertamaya.

Meski begitu, tidak ditetapkan status kekeringan karena prediksi curah hujan di Kota Bogor masih ada walaupun jarang-jarang.

“Kalau tidak salah cuma wilayah itu dan itupun kalau tidak salah juga kita hanya suplai kurang dari dua tanki air,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi pada BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Bogor Hadi Saputra membenarkan jika saat ini untuk wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau, meski sebetulnya Bogor dan sekitarnya tidak masuk zona musim.

“Bogor dan sekitarnya tidak masuk zona musim karena masih ada hujan tiap bulannya, tapi pas kemarau seperti saat ini ya terpengaruh juga ikut kering,” terang dia.

Berdasarkan prakiraan cuaca, sambung dia, potensi kemarau akan berlangsung hingga empat bulan ke depan.

Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya yang telah menerima undangan dari BPBD Kota Bogor akan segera mengkoordinasikannya.

“Potensi kemarau sampai bulan November karena itu untuk saat ini masyarakat perlu hemat dalam menggunakan air,” imbaunya.

Terpisah, Kordinator SUP Ciliwung Katulampa Andi Sudirman mengungkapkan, kondisi bendung Katulampa saat ini hanya bisa mengalirkan 2.800 liter perdetik.

200 liter perdetik diantaranya dialirkan untuk aliran sungai Ciliwung. Sementara sisanya di fokuskan untuk saluran irigasi.

“Yang kita utamakan irigasi, sementara kita pertahankan aliran ke Ciliwung selain agar tidak kering dan mempertahankan ekosistem juga untuk kepentingan air baku PDAM yang bersumber dari Ciliwung,” terangnya.

Menurutnya, debit air di atas dua ribu masih dalam kondisi aman. Namun jika sudah berada dibawah itu maka sudah masuk kategori kritis. Seperti kejadian 22 tahun silam. “Dibawah dua ribu itu sudah kritis seperti tahun 97 kekeringan,” ungkapnya.

Dampak berkurangnya debit air pada sungai Ciliwung akan terasa untuk warga yang masih memanfaatkan Ciliwung maupun industri. Bukan hanya di Bogor melainkan juga Depok hingga Jakarta

“Dampaknya akan terasa di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Depok hingga Jakarta,” pungkasnya. (gal/c)