25 radar bogor

Dua Kecamatan di Bogor Barat Dilanda Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih

Warga Kecamatan Ciampea sedang mengambil air di sumber mata air di desa Cibadak, Kecamatan Ciampea. Jaenal/radarbogor

TENJO-RADAR BOGOR, Kekeringan melanda sebagian wilayah Bogor Barat, salah satunya Kecamatan Tenjo dan Ciampea.

Bahkan, warga harus rela berjalan tiga kilometer mencari sumber air bersih untuk mencukupi kebutuhan air, keperluan mandi dan mencuci pakaian.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Firdaus menjelaskan, untuk di Kecamatan Ciampea kemarau melanda Desa Cibadak, sedangkan untuk di Kecamatan Ciseeng kekeringan terjadi di Desa Cibeteng Muara. Saat ini warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.

Menurutnya jika kemarau panjang, Kecamatan Tenjo yang paling berpotensi kekeringan.

“Kecamatan Tenjo sering dilanda kemarau karena permintaan air banyak sehingga pasokan air tak sebanding dengan jumlah warganya,” jelasnya ketika dikonfirmasi Radar Bogor, kemarin.

Lebih lanjut ia menambahkan, upaya yang lakukan dengan memberikan bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang membutuhkan. Sampai saat ini baru Kecamatan Babakanmadang yang sudah melaporkan kekeringan.

“Baru satu titik, dan kita masih menunggu data dari setiap kecamatan mana saja yang memang dilanda kekeringan,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Camat Ciampea Entis Sutisna. Ia mengaku, sebagian warganya membutuhkan air bersih, bahkan harus mengambil sumber mata air untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian.

“Ada mata air hanya buat keperluan mandi dan mencuci, untuk minum mengambil mata air ke titik lain dan kita sudah memohon bantuan air bersih dan ajuan pemberian bantuan air dari DPMD,” ucapnya.

Entis juga mengaku, pengajuan tersebut bergantung surat bantuan air bersih dari desa ke kecamatan, dasarnya permintaan dari warga langsung.

“Sebenarnya masyarakat dimusim hujan juga sering memakai sumber mata air tersebut, hanya beberapa hari ini air mulai kering debitnya. Makanya kedepan akan diajukan pemasangan PDAM,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Cibeteng Muara, Kecamatan Ciseeng Dedeh menjelaskan, dirinya harus mencari air bersih yang jaraknya hingga tiga kilometer. Karena, air disumur rumahnya sudah kering.

“Debit air di sumur sudah tidak diambil lagi, makanya kita rela mencari air ke sumber lain dengan jarak cukup jauh. Karena, sampai saat ini belum ada bantuan dari dinas terkait,” tutupnya. (nal/c)