25 radar bogor

TPU Blender Tanah Sareal Dipagari, Warga Mengeluh Akses Masuk Jadi Sempit

Pekerja tengah membangun pagar di sekitar TPU Blender, Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (27/6/2019). Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek pemagaran di tempat pemakaman umum (TPU) Blender, Tanah Sareal, Kota Bogor, yang kini dalam tahap pembangunan, dikeluhkan warga sekitar.

Salah satu warga yang juga berjualan di sekitar lokasi, Ina (53) menuturkan, dengan adanya pemagaran itu, dirasa Ina, akan menyulitkan akses warga yang ingin memasuki kawasan TPU.

Khususnya, kata dia, warga atau masyarakat umum yang sudah terbiasa masuk kedalam TPU melalui akses dekat pintu masuk yang berada di wilayah barat.

“Kita mah gimana yah, resah aja gitu selaku warga disini. Maksudnya kan biasanya masyarakat yang ziarah ke makam keluarganya bisa lewat akses mana aja yang terdekat. Kalau dipagerin gitu, gimana yah bingung juga kali warga, maksudnya belum tau gimana kedepannya kalau ditutup gitu,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Dirinya mengaku, ketika malam hari, tak jarang di pemakaman tersebut kerap kali dimanfaatkan muda-mudi untuk memadu kasih (pacaran).

“Kalau malam juga suka ada aja yang mojok dipemakaman, kalau misal ditutup mungkin gak ketahuan deh yang mojok, makin merasa aman aja mereka,” katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, dengan adanya pemagaran itu disatu sisi akan membuat suasana horor ketika melintas jalan didekat TPU berkurang. Karena menurutnya, pemandangan ribuan makam seluas 4 hektare tersebut bisa terhalangi.

“Bingung juga sih disatu sisi ada bagusnya juga, karena kan kalau malam jadi gak terlalu serem kalau lewat sini,” ungkapnya.

Keluhan lain dilontarkan salah satu warga, Mugiarti (59), warga Manunggal Bakti Kebon Pedes. Kata dia, pemagaran TPU Blender akan mempersempit akses keluar masuk warga yang ziarah.

“Gak kebayang kalau lebaran, malah makin macet dan padat. Karena biasanya orang-orang masuk makam bisa lewat mana aja, ini jadi hanya lewat beberapa pintu masuk, pasti bakal lebih macet dari biasanya,” tegasnya.

Hal itu juga akan mempengaruhi akses lalu lintasnya. Padahal, kata dia, TPU Blender meski tidak ada pagar, warga pun sudah terbiasa melintas tanpa rasa takut, karena lalu lalang hingga malam masih banyak kendaraan.

“Jadi menurut saya gak perlu sebenarnya, justru bisa bikin makin ribet nantinya,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Pemakaman Kota Bogor, Toto Guntoro menjelaskan, pemagaran tersebut merupakan upaya untuk menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat umum yang melintas, khususnya bagi warga sekitar yang bermukim di wilayah dekat TPU Blender.

“Kami membangun itu demi kenyamanan semuanya, karena letaknya persis dekat jalan yang sering dilintasi masyarakat umum. Kalau yang berani, kalau yang gak berani lewat kuburan bagaimana?,” singkatnya kepada Radar Bogor.

Pembangunan pagar yang sedang dalam tahap pengerjaan itu, sambung dia, nantinya akan menutupi pemandangan langsung ke arah makam, yang dirasa meminimalisiri rasa takut warga khususnya pengendara yang melintas.

Mengenai akses pintu masuk, Toto menuturkan, pembangunan tersebut tidak serta merta hanya dipagar dan tidak diberikan pintu masuk. Tetapi, Ia menegaskan, akan ada sebanyak empat sampai enam askses pintu, untuk masuk kedalam wilayah TPU.

“Pemagaran kan hanya untuk penataan saja, agar warga nyaman ketika melintas. Jadi gak semuanya ditutup, pasti dikasih pintu masuk, akan ditambah aksesnya. Lagian gak semuanya, yang dipager hanya wilayah barat saja,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Tanah Sareal Kota Bogor, Asep Kartiwa menampik adanya warga yang mengeluhkan pembangunan pagar tersebut. Ia mengatakan, selama pengerjaan yang sudah berjalan satu pekan kebelakang itu tidak ada warga yang melapor dan mengeluhkan atas pemagaran di TPU Blender.

“Sementara ini saya belum menerima protes dari warga. Yang jelas dengan adanya pemagarana itu, merupakan niat baik, agar segi penataan lebih baik, segi pengamanan juga lebih solid dan yang terpentik sebagai upaya mempercantik kawasan TPU Blender,” tukasnya. (cr2/c)