25 radar bogor

Tradisi Para Pelatih asal Argentina dalam Final Copa America

Logo Copa America 2019

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sejak edisi 2004, final Copa America selalu diisi pelatih berdarah Argentina. Marcelo Bielsa (2004, 2015, 2016) dan Alfio Basile (2007) yang sama-sama menangani Tim Tango. Lalu, Gerardo Martino bersama Paraguay (2011) serta Jorge Sampaoli (2015) dan Juan Antonio Pizzi (2016). Dua nama terakhir melatih Cile.

Apakah final Copa America 2019 kembali dihiasi Argentinos? Yang pasti, tiga pelatih Argentina yang ada di turnamen masih bertahan sampai fase perempat final. Selain Lionel Scaloni sebagai pelatih La Albiceleste, ada Eduardo Berizzo (Paraguay) dan Ricardo Gareca (Peru). Ketiganya juga tidak saling berhadapan di delapan besar.

Apabila Scaloni dan Berizzo menjalani debutnya di turnamen mayor, Gareca sudah berpengalaman bersama Peru di Copa America 2015 dan 2016 plus Piala Dunia 2018. Capaiannya masing-masing semifinal, perempat final, dan fase grup. ’’Flaco (Si Kurus, julukan Gareca, Red) sudah sangat mengenal tim dan tidak ada yang tidak mungkin bagi kami untuk melaju sejauh mungkin di Copa America kali ini,’’ kata Paolo Guerrero, striker andalan Peru, seperti dilansir TV Globo.

Jika Argentina menempatkan tiga pelatihnya di perempat final, Carlos Queiroz menjadi satu-satunya pelatih non-Amerika Latin. Pelatih kenyang pengalaman berkebangsaan Portugal itu adalah juru taktik Kolombia. Queiroz sudah memberikan bukti awal yang meyakinkan seiring sukses Radamel Falcao dkk menyapu bersih laga di fase grup plus tanpa kebobolan. ’’Saya melihat pertahanan Kolombia lebih solid di tangannya (Queiroz, Red),’’ kata Jose Pekerman, mantan pelatih Kolombia (2012–2018).

Yang unik adalah kolega Queiroz dari Cile sebagai lawan Kolombia di perempat final. Reinaldo Rueda, tactician Cile, justru kelahiran Cali, Kolombia. Rueda punya rekam jejak gagal saat menangani timnas negeri sendiri. Kolombia gagal dibawanya lolos ke Piala Dunia 2006. Tapi, di Piala Dunia 2010, pria 62 tahun tersebut malah sukses menorehkan sejarah. Rueda memberikan Honduras penampilan pertama dalam ajang sepak bola terbesar sejagat itu. (JPG/magang-ulfah)