25 radar bogor

Seberapa Besar Kans Superclasico antara Brasil vs Argentina Terjadi?

Fans membawa poster Lionel Messi saat bertanding di Copa America 2019 (EPA-EFE/Sebastiao Moreira)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Tidak ada kejutan berarti dari kontestan perempat final Copa America 2019. Delapan tim yang lolos adalah delapan unggulan teratas atau delapan tim dengan ranking dunia terbaik di turnamen.

Berdasar capaian di fase grup, Brazil sebagai tuan rumah sekaligus unggulan utama bakal menghadapi Paraguay. Lalu, tim paling sukses di Copa America (15 gelar), Uruguay, melawan Peru dan juara 14 kali Argentina menantang Venezuela. Sementara satu slot lain mempertemukan tim yang paling sempurna selama fase grup, Kolombia, versus juara dua edisi terakhir Cile.

Nah, yang menjadi atensi publik Brazil di fase knockout bukan Paraguay. Melainkan calon lawan Selecao –julukan timnas Brazil– di semifinal. Sebab, Dani Alves dkk bisa menghadapi Argentina dengan catatan Lionel Messi cs juga melewati hadangan Venezuela. Jika terealisasi, duel bertajuk Superclasico de las Americas itu dihelat di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, 3 Juli mendatang.

Sejak pertemuan pertama dalam uji coba di Buenos Aires pada September 1914, Superclasico sudah berlangsung 110 kali. Pertemuan terakhir terjadi dalam international friendly match di Jeddah pada 16 Oktober tahun lalu. Brazil menang berkat gol tunggal bek Inter Milan Joao Miranda pada injury time (90+3′).

Namun, di ajang Copa America, Superclasico sudah 12 tahun tidak pernah berlangsung. Kali terakhir adalah final edisi 2007 di Maracaibo. Brazil memenangi gelar terakhirnya di Copa America lewat skor telak 3-0. Hanya ada satu pemain dari tim masing-masing kala itu yang masih bermain di skuad saat ini. Sama-sama menjadi kapten tim. Alves (Brazil) dan Messi (Argentina).

”Saya sangat beruntung bisa memenangi gelar kala itu,” kata Alves kepada Globo Esporte. Di tim asuhan Carlos Dunga tersebut, Alves bukan pilihan reguler seiring belum genap setahun membela Selecao. Posisi bek kanan juga masih menjadi milik Maicon.

Alves yang mengawali final di bangku cadangan mendapat berkah seiring cedera yang dialami gelandang serang Elano pada menit ke-34. Alves pun membawa hoki karena mengkreasi gol bunuh diri bek tengah Argentina Roberto Ayala hanya enam menit setelah berada di lapangan. Pemain yang baru saja meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) itu lalu mencetak gol pemungkas Selecao pada menit ke-69.

Namun, ketimbang memikirkan Argentina, Alves memilih untuk berkonsentrasi menghadapi Paraguay dulu. Duel itu dimainkan di Arena do Gremio, Porto Alegre, Jumat pagi WIB (28/6). ”Kami tidak boleh menganggap remeh (Paraguay, Red) karena persaingan di turnamen ini sangat ketat,” ucap bek 36 tahun dengan 112 caps tersebut.

Paraguay sebenarnya beruntung karena bisa lolos ke delapan besar. Derlis Gonzalez dkk ketiban tiket slot satu di antara dua peringkat ketiga terbaik. Paraguay di grup A dan Jepang di grup C memang sama-sama finis dengan koleksi 2 poin. Tapi, Los Guaranies –julukan timnas Paraguay– memiliki agregat gol lebih baik (minus 1 gol) daripada Jepang yang defisit 4 gol.

Namun, memilik pertemuan di fase yang sama pada edisi 2011 dan 2015, Brasil dibuat waswas. Sebab, Brazil selalu kalah lewat drama adu penalti. Pada edisi 2015 di Cile, Selecao takluk 3-4. Mundur lagi pada 2011 di Argentina, juara dunia lima kali tersebut menyerah 0-2.

Sosok pelatih Paraguay, Eduardo ”Toto” Berizzo, juga handicap bagi Brazil. Berkebangsaan Argentina, Toto punya motivasi berlipat untuk mempermalukan Selecao. Mantan pelatih Sevilla, Celta Vigo, dan Athletic Bilbao itu optimistis dengan kemampuan anak asuhnya karena Paraguay pernah menahan 1-1 Argentina di matchday kedua grup B (20/6). ”Kami akan bermain sangat berbeda jika dibandingkan dengan yang kami tunjukkan selama fase grup. Kami tak akan lagi bermain seperti saat melawan Kolombia (kalah 0-1 di matchday terakhir grup B, 24/6, Red), ketika kami bermain layaknya tim yang bingung,” ucap Toto kepada EFE.

Brazil vs Paraguay

Head-to-head: 48 menang, 20 seri, 13 kalah

Duel terakhir: 3-0 (30/3/2017-kualifikasi PD 2018)

Venezuela vs Argentina

Head-to-head: 2-3-26

Duel terakhir: 3-1 (23/3/2019-friendly)

Kolombia vs Cile

Head-to-head: 15-14-10

Duel terakhir: 0-0 (11/11/2016-kualifikasi PD 2018)

Uruguay vs Peru

Head-to-head: 37-14-16

Duel terakhir: 1-2 (30/3/2017-kualifikasi PD 2018)

Jadwal Delapan Besar Copa America 2019

28/6 07.30 WIB Brasil vs Paraguay

29/6 02.00 WIB Venezuela vs Argentina

29/6 06.00 WIB Kolombia vs Cile

30/6 02.00 WIB Uruguay vs Peru. (JPG/magang-ulfah)