25 radar bogor

Kuota Subsidi Solar Diprediksi Akan Jebol Sampai Akhir Tahun

Ilustrasi salah satu SPBU yang dikelola PT Pertamina di Kota Kudus (Dok.Jawa Pos Radar Kudus/JPG)
Ilustrasi salah satu SPBU yang dikelola PT Pertamina di Kota Kudus (Dok.Jawa Pos Radar Kudus/JPG)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 14,5 juta kiloliter (KL) jenis solar yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini berpotensi akan membengkak, menyusul tingkat konsumsi masyarakat yang besar. Terhitung pada Kuartal I saja, realisasi subsidi solar telah menyentuh angka 5,07 juta kiloliter.

Artinya, subsidi solar telah memenuhi 35 persen realisasi dari Januari sampai April 2019. Dengan asumsi angka realisasi tetap, maka realisasi subsidi solar sampai akhir tahun diperkirakan melampaui kuota yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 14,5 juta kiloliter menjadi 15,3 juta kiloliter.

“Jadi sampai akhir tahun diperkirakan melebihi kuota APBN 2019. Kita lihat, kita perhatikan terus apa yang terjadi,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara dalam paparannya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6).

Menurut catatan Suahasil, kondisi ini jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu silam. Dulu, volume subsidi biasanya selalu lebih tinggi daripada realisasi setiap tahunnya. Katanya, sekarang tidak pernah terjadi lagi. Realisasi selalu membengkak dari kuota yang telah ditetapkan.

Pada 2018 misalnya. Meski angka realisasi subsidi solar masih di bawah kuota, akan tetapi jaraknya sangat tipis. Bahkan pada diagram bar antara volume dan realisasi menunjukkan angka hampir sama dikisaran 15 Juta kiloliter.

“2019 volume subsidi solar kemungkinan melebihi 14,5 juta KL, seperti dianggarkan di APBN. Jadi ini ada risiko di situ,” tuturnya.

Di sisi lain, Suahasil mengatakan, realisasi konsumsi konsumsi soal sempat di bawah kuota saat itu banyak dipengaruhi oleh keberhasilan pengawasan dan preferensi konsumen menggunakan Pertadex dan Dexlite. “Serta merek-merek lain yang non subsidi,” tutupnya. (JPG/magang-ulfah)