CIBINONG – RADAR BOGOR, Penolakan Kepala Desa (Kades) Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri terhadap pemekaran Bogor Timur, Agus Suherman, dinilai presidium sebagai keputusan pribadi.
Beredar Video Kades Wanaherang Tolak DOB Bogor Timur, Ini Tanggapan Ade Yasin
Meski begitu, proses administrasi pemekaran masih tetap berlanjut sembari menunggu arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ketua Presidium Daerah Otonom Baru (DOB), Alhafiz Rana mengungkapkan, penolakan yang disampaikan kades tersebut hanya bentuk miss komunikasi. Pemahaman yang diterima sang kades, rupaya tak tersampaikan dengan baik.
“Penolakan itu hanya penolakan pribadinya. Bukan atas nama kades yang ditandatangani BPD dan rt/rw,” kata Alhafiz pada Radar Bogor Selasa (25/6/2019).
Namun, baik presidium maupun panitia khusus masih melakukan pendekatan terhadap sang kades secara persuasif. Dan juga pendekatan kepada tokoh masyarakat Bogor Timur. Bahkan, ketua pansus sendiri akan turun lansung untuk melakukan pendekatan.
“Tapi kami tetap optimis bahwa mayoritas penduduk Desa Wanaherang mendukung dengan pemekaran Bogor Timur,” akunya.
Berbicara tentang tenggat waktu yang sudah disepakati bersama, bahwa pembahasan di tingkat daerah selambat-lambatnya enam bulan sejak awal tahun ini.
Artinya, akhir bulan Juni ini, seharusnya pembahasan dan seluruh SKMD sudah terkumpul.
Namun kata Hafiz, kerja pansus dan presidium diperpanjang hingga Juli mendatang. Kasus ini menjadi alasan perpanjangan waktu kerja tersebut.
Disamping pansus dan presidium akan melakukan konsultasi dengan Kemendagri.
Terpisah, Ketua Pansus DOB Bogor Timur, Junaidi Samsudin menerangkan, pihaknya baru akan melakukan konsultasi dengan Kemendagri pada pekan depan.
“Baru minggu depan. Minggu ini kita mau ada rapat komisi dulu di DPRD Kabupaten Bogor,” singkatnya saat dihubungi kemarin. (dka/c)
