25 radar bogor

Potensi Besar Sumbang PAD, Pemkot-PDJT Rebutan Garap Lahan Parkir

Salah satu lokasi perpakiran di Kota Bogor. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Lahan parkir yang berada di tubuh Kota Bogor kini sedang menjadi lahan rebutan.

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melahirkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perparkiran disayangkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor.

Musababnya, perparkiran sudah masuk ke dalam program kerja PDJT berdasarkan saran tim penyehatan ketika perusahaan plat merah itu koleps.

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Operasional PDJT Kota Bogor Fajar Cahyana.

“Harusnya bisa lebih paham dan jeli kenapa tim penyehatan menyarankan itu, karena merupakan bagian dari transportasi juga, nyambung bukan ngarang,” ujarnya kepada Radar Bogor, Selasa (18/6/2019).

Selama ini, kata dia, rekomendasi Tim Penyehatan itu tak berjalan lantaran belum adanya restu dari Pemkot Bogor. Padahal, seharusnya Pemkot bisa segera merealisasikannya agar PDJT selaku operator bisa menjalankannya.

“Yang namanya rekom itu kita selaku operator akan menjalankan, tapi deal nya harus dari pemerintah,” kata dia.

Menurutnya, rencana pembentukan BUMD Perparkiran justru mencoba mematikan PDJT yang saat ini tengah berjuang untuk kembali sehat.

Padahal, perhitungan serta kajian untuk menjalankan rekomendasi Tim Penyehatan itu sudah dilakukan.

“Kita sudah hitung, mengkaji, biaya alat dan sebagainya, karena kan saran tim penyehatan salah satunya parkir,” tutur dia.

Menanggapi perihal itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menilai agar PDJT lebih fokus menangani perihal transportasi saja. Sebab, penanganan masalah yang ada saat ini masih belum tuntas.

“PDJT harus fokus ke masalah transportasi saja, menangani masalah yang ada sekarang saja belum tuntas, bagaimana dengan urusan perparkiran yang kompleks,” ungkap Dedie.

Hingga saat ini, lanjut dia, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sedang difinalisasi oleh DPRD Kota Bogor untuk mempersiapkan pembentukan BUMD yang bukan hanya fokus pada Perparkiran, tetapi juga BUMD Infrastruktur dan BUMD Pariwisata.

Dedie memaparkan, bahwa tujuan dari BUMD Perparkiran adalah mengoptimalkan dan memaksimalkan pendapatan dari sisi perparkiran di Kota Bogor.

Sehingga, ada manajemen yang fokus mengelolanya. Demikian pula pada BUMD Pariwisata maupun Infrastruktur.

“Tapi ini masih dibahas di dewan. Intinya kita berharap salah satu atau salah tiga itu secepatnya bisa terwujud,” kata dia.

Disinggung mengenai nasib Seksi Perparkiran pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor ketika hadir BUMD Perparkiran, Dedie menyebut bahwa tugas Seksi Perparkiran ke depan akan lebih ringan. Karena akan lebih fokus pada pengawasan dan penegakan aturan daerah.

“Nanti saya tugaskan untuk pengawasan dan penegakan aturan daerah, kan tetap kalau ada yang parkir di rambu larangan harus ada yang fokus menanganinya dan itu Dishub,” pungkasnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono menuturkan, Perda BUMD yang saat ini tengah dibahas sebetulnya bertujuan untuk penguatan terhadap posisi hukum yang jelas bagi BUMD.

Sehingga mempunyai kekuatan dalam menjalankan usaha dan diharapkan bisa memperoleh keuntungan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.

“Kalau pemerintahan mengelola unit usaha kurang tepat sehingga Dishub kurang pas jika mengelola usaha karena merupakan lembaga non profit dan tugas utamanya bukan mencari pendapatan daerah tapi mengelola perhubungan,” kata dia.

Terkait dengan PDJT, Heri menjelaskan bahwa sebetulnya DPRD ingin BUMD fokus pada core business (aktivitas utama) nya masing-masing agar bisa sukses saat menjalankannya. Jika hal itu sudah berhasil tentu bisa mengembangkan unit-unit usaha yang memungkinkan untuk bisa menguntungkan.

“Jika core business nya sudah berhasil tentu bisa mengembangkan unit-unit usaha yang memungkinkan bisa memguntungkan tetapi tentu saja tidak boleh melupakan core business nya,” jelas dia.

Karena itu, Heri mengaku akan mendukung Pemkot Bogor melahirkan BUMD Perparkiran. Sehingga bisa lebih fokus dalam pengelolaan usaha.

“Selain itu juga parkir dapat memberikan sumbangan PAD lebih besar dengan dikelolanya secara profesional,” pungkas dia.(gal/d)