BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Jawa Barat memiliki berbagai program baru bidang pendidikan. Salah satunya, yaitu program Ngabaso, Ngabiring Bareng ka Sakola. Masing-masing kota dan kabupaten menerapkan di waktu yang berbeda.
Kota Bogor sendiri meluncurkan program ini pada Selasa (18/6) kemarin berlokasi di SDN Sukasari, Jalan Siliwangi Sukasari. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, program tersebut memiliki banyak dimensi yang bisa diambil, di antaranya tentang pendidikan dan kesehatan.
Tidak hanya memberikan pengaruh positif untuk anak-anak saja dan juga berbagai kalangan. Bahkan lintas sektoral, dapat berdampingan untuk menerapkan program tersebut. ’’Bisa membangun capasity building anak,” terang Bima Arya kepada Radar Bogor, kemarin. Program tersebut, sangat relevan dengan visi dan misi Kota Bogor. Melalui Ngabaso ingin mengubah dimensi lainnya.
Kata Bima, ini baik untuk memastikan kondisi sekolah dalam kondisi sehat, mulai dari lingkungan hingga siswa dan para tenaga pendidik. Hingga mampu memotivasi sekolah agar menjadi lebih bersih dan sehat. Baik personal maupun tempatnya, dan ke depannya mendorong timbulnya rasa memiliki dan lebih peduli terhadap sekolahnya.
Selain itu, lanjut Bima, melalui program Ngabaso, para siswa maupun para tenaga pendidik diajak untuk biasa bergerak sebelum mulai kegiatan belajar mengajar agar sehat. Jika anak segar fisik dan pikirannya, akan meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
SDN Sukasari menjadi sekolah pertama yang menerapkannya. Lebih mendukung program Ngabaso, Bima mengharapkan lebih banyak pihak mendukung dan membantu menyosialisasikannya.
Sementara itu, Kadisdik Kota Bogor, Fahrudin menilai bahwa program Ngabaso itu sangat luar biasa. Apresiasi disampaikan bagi SD Sukasari yang menurutnya bisa berlari secepat ini, membangun dan menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat.
Ke depan, diperlukan sentuhan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah di Kota Bogor. ’’Baik dari pemerintah kota, provinsi, dan pusat. Kolaborasi sinergi dan percepatan kita ke depankan melalui program sekolah kinclong, pendidikan kolaboratif,” tutupnya.(mer/c)