25 radar bogor

Misbun Sidek: Atlet Era Sekarang Sok Pintar dan Lebih Percaya Google

Pelatih kepala tunggal putra timnas bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek (chinapress.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pelatih kepala tunggal putra Malaysia Misbun Sidek mengakui bahwa dibanding atlet binaannya yang lain, Lee Chong Wei adalah sosok spesial. Ia menuturkan bahwa Chong Wei punya nilai-nilai seorang atlet yang tidak dimiliki kebanyakan atlet muda era sekarang.

Mengingat bagaimana dulu ia membentuk Chong Wei dari nol hingga menjelma menjadi seorang legenda, Misbun mengatakan bahwa hal itu bisa dicapai karena Chong Wei adalah seorang atlet yang betul-betul berserah kepada dirinya dan pelatih lainnya.

“Melatih Chong Wei adalah sebuah kebahagiaan. Dia tidak pernah protes atau berargumen dengan kami setiap menjalani latihan. Dia menghabiskan semua program yang kami berikan dengan baik,” ujar Misbun seperti dilansir thestar.com.

Misbun menceritakan, pada masa-masa perkembangannya, Chong Wei adalah atlet yang penuh dedikasi. Tak cuma itu, Chong Wei juga punya rasa cemburu yang besar kepada atlet lain yang lebih hebat dari dirinya.

“Chong Wei akan selalu berusaha keras untuk menarik perhatian dan memenangkan hati kami para pelatihnya. Jika saya memberi perhatian lebih kepada atlet yang lain, kelihatan sekali dia akan cemburu dan segera melakukan latihan lebih keras lagi. Jika latihan dimulai jam 06.00, dia sudah datang jam 05.30. Perilaku seperti ini hampir tidak dimiliki oleh banyak atlet zaman sekarang,” kenang Misbun.

Tanpa bermaksud membandingkan para atlet yang ada dengan Chong Wei, Misbun terang-terangan menuturkan bahwa saat ini ia menemui kesulitan sendiri dalam menghadapi atlet-atlet muda. Berbeda dengan Chong Wei yang patuh dan disiplin, pemain-pemain yang saat ini digemblengnya tidak punya mentalitas yang sama.

“Atlet zaman sekarang itu tidak sabar. Mereka selalu cari jalan pintas dan tidak mau menikmati proses. Mereka seharusnya paham bahwa Chong Wei butuh waktu lima tahun untuk jadi pemain top dunia,” ujar Misbun lagi.

Lebih lanjut, Misbun mengatakan, tidak jarang ia dan pelatih lainnya harus urut dada menahan rasa kesal kala berurusan dengan atlet muda. Bukan hanya tidak menurut, mereka bahkan membantah pelatih dengan pengetahuan yang mereka peroleh dari internet.

“Kadang-kadang mereka suka sok pintar dan ingin sukses instan. Mereka bahkan lebih percaya kepada Google untuk membantu mereka mengembangkan diri. Padahal, pelatih juga perlu waktu dalam memberikan ilmu kepada muridnya sebelum bisa diimplementasikan dengan sempurna,” ujar Misbun.

Suka tidak suka, Misbun harus menerima bahwa inilah kenyataan yang harus ia hadapi sekarang. Mereka tetap punya kewajiban untuk terus memoles para atlet yang ada untuk bisa menjadi pebulu tangkis kebanggaan Malaysia berikutnya yang, tentunya, akan terus berada dalam bayang-bayang raksasa Chong Wei.

(JPG-ulfah magang)