25 radar bogor

Brazil vs Venezuela: Menanti Gol dari Para Bomber Samba

Logo Copa America 2019 (AS English - Diario AS) (AS English - Diario AS)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Brazil sukses melesakkan tiga gol ke gawang Bolivia dalam laga pembuka Copa America (15/6). Hanya, dua di antaranya lahir dari gelandang Philippe Coutinho. Sementara itu, gol oleh striker hanya dihasilkan pemain pengganti, Everton Soares.

Hal itulah yang menjadi atensi pelatih Brazil Tite saat tim asuhannya melakoni matchday kedua grup A melawan Venezuela di Itaipava Arena Fonte Nova Rabu pagi WIB (19/6). Tite ingin para striker utama Selecao –julukan timnas Brazil– bisa lebih klinis. Yakni, Roberto Firmino (Liverpool), Gabriel Jesus (Manchester City), dan Richarlison (Everton).

Dengan menyandang reputasi sebagai bomber yang bermain di kompetisi top seperti Premier League, Firmino-Jesus-Richarlison diharapkan bisa memberikan dampak yang lebih signifikan. Mereka tentu juga tidak ingin kalah pamor oleh striker Venezuela yang juga berkiprah di Premier League, Salomon Rondon. Musim lalu Rondon memperkuat Newcastle United dengan status pinjaman dari West Bromwich Albion.

Berkaca dari laga melawan Bolivia, fans Brazil sangat merindukan gol. Ketika babak pertama masih menunjukkan skor kacamata, sebagus apa pun permainannya, Dani Alves dkk harus menerima boo. ”Kami harus memahami keinginan suporter. Jika kami menciptakan peluang sebanyak-banyaknya dan menghasilkan gol, suporter akan bertepuk tangan buat kami,” ucap Tite kepada ESPN Deportes.

”Itu (mencetak gol, Red) memang bukan hanya tugas para striker. Tetapi, striker juga ujung tombak sebuah tim,” sambung pelatih 58 tahun itu.

Dari analisis Sambafoot, nirgol dari striker Brazil saat melawan Bolivia menunjukkan bahwa pencarian nomor sembilan Brazil belum berakhir. Jesus yang mendapat kepercayaan tahun lalu lengser karena sering menjadi cadangan di City. Produksi golnya di Premier League pun merosot dari 13 gol pada musim 2017–2018 menjadi 7 gol musim 2018–2019.

Sementara itu, Firmino, meski menjadi pilihan utama di Liverpool, lebih sering mengambil peran sebagai pembuka ruang untuk rekannya ketimbang eksekutor. Adapun Richarlison masih inkonsisten dan belum terlalu setel dengan skema 4-3-3 yang diusung Tite. ”Kalaupun dia (Richarlison, Red) masih menjadi pilihan starting XI Tite, itu disebabkan koleksi golnya di Premier League musim lalu (13 gol, Red) unggul jika dibandingkan dengan Firmino (12 gol, Red) maupun Jesus,” tulis Sambafoot.

Eks kapten Brazil Gilberto Silva kepada The Guardian mengatakan, masalah lini depan itu menjadi problem menahun yang sudah berlangsung kurang lebih satu dekade. Gilberto adalah kapten Brasil ketika menjuarai Copa America 2007. Itu adalah turnamen terakhir saat Brasil menjadi penguasa Amerika Latin. Selain Brasil jadi juara, penyerang timnas Robinho finis sebagai pencetak gol terbanyak turnamen kala itu. ”Tite harus mem-push para pemain lini depan karena Brasil dikenal punya striker hebat,” tutur Gilberto.

Di sisi lain, memiliki Rondon yang bermain di Copa America sejak edisi 2011 membuat Venezuela bisa memberikan ancaman berarti bagi pertahanan Brasil. Musim lalu striker 29 tahun itu membuat 11 gol dari 32 penampilannya di Premier League. Untuk Copa America, Rondon punya koleksi 4 gol dari 4 kali partisipasinya.

Perkiraan Pemain

Brazil (4-3-3): 1-Alisson (g); 13-Alves (c), 2-Silva, 4-Marquinhos, 6-Filipe Luis; 5-Casemiro, 17-Fernandinho, 11-Coutinho; 7-Neres, 20-Firmino, 21-Richarlison

Pelatih: Tite

Venezuela (4-3-3): 1-Farinez (g); 16-Rosales, 4-Chancellor, 2-Villanueva, 20-Hernandez; 5-Moreno, 8-Rincon (c), 6-Herrera; 15-Murillo, 23-Rondon, 10-Savarino

Pelatih: Rafael Dudamel

Wasit: Julio Bascunan (Cile)

Stadion: Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador

Kickoff: Rabu (19/6) pukul 07.30 WIB

Asian Handicap 0:2. (JPG-ulfah magang)