25 radar bogor

Bencana Alam Meningkat, Kabupaten Bogor Jadi Sorotan BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-6 Riset Kebencanaan Tahun 2019 di INA-DRTG BNPB Sentul, Kecamatan Babakanmadang, Selasa (18/6)/2019). Hendi/Radar Bogor
BNPB saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-6 Riset Kebencanaan Tahun 2019 di INA-DRTG BNPB Sentul, Babakanmadang, Selasa (18/6)/2019). Hendi/Radar Bogor

BABAKANMADANG – RADAR BOGOR, Bumi Tegar Beriman menjadi sorotan sebagai wilayah yang berpotensi besar dilanda bencana.

Apalagi, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat peristiwa bencana meningkat sebesar 15,9 persen di Indonesia, dan Kabupaten Bogor sebagai salah satu penyumbangnya.

Hal itu yang diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-6 Riset Kebencanaan Tahun 2019 di INA-DRTG BNPB Sentul dan Universitas Pertahanan, Kecamatan Babakan Madang, Selasa (18/6).

“Kami tingkatkan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana,” tegas Letnan Jenderal TNI ini, kemarin.

Menurut Doni, budaya riset kebencanaan harus terus didorong melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), melalui pendidikan, riset dasar serta terapan.

Dia mengatakan, riset dan kajian kebencanaan yang dihasilkan para pakar juga harus berbasis pada kebutuhan, serta dapat terintegrasi dalam mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia pada masa mendatang.

“Sistem deteksi dini diperlukan guna antisipasi bencana, mulai dari banjir, tanah longsor dan tsunami, alat deteksi ketahanan gedung bertingkat dalam menghadapi gempa dan lain-lain,” tukasnya.

Menjadi wilayah yang berpotensi besar mengalami bencana, Bupati Bogor, Ade Yasin tak menampik, memang banyak zona yang menjadi wilayah rawan bencana. “Seperti di wilayah Hambalang,” kata Ade Yasin.

Ade mengakui, bahwa daerah Kabupaten Bogor juga rawan longsor. Pasalnya, banyak wilayah yang memiliki kontur tanah berbukit dan tebingan. “Itu menjadi fokus kami untuk memperhatikan titik rawan bencana itu,” tambahnya. (dka/c)