BOGOR-RADAR BOGOR, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menjadi pembicara pada pertemuan badan PBB yang mengurusi pangan dan pertanian Food and Agriculture Organization (FAO).
Dalam kegiatan yang digelar di di Kantor Pusat Food Agriculture Organization (FAO)Roma, Italia pada 12-13 Juni 2018 tersebut Arif mengusulkan, empat strategi pertanian digital yang dapat diterapkan untuk negara berkembang.
Pertama, pengembangan masyarakat di pedesaan agar lebih siap dalam memanfaatkan inovasi digital.
Kedua, peta jalan riset Agro-Maritim 4.0. Peta jalan ini agar riset-riset lebih terarah, juga dengan hasil yang terukur dan bermanfaat secara konkrit di masyarakat.
Ketiga, kerangka implementasi konsep Agro-Maritim 4.0, agar pelaku usaha dari berbagai lapisan sosial mampu menerapkan model pertanian digital ini.
“Ini penting karena pelaku agro-maritim di dunia ketiga beragam, ada yang sudah siap dengan teknologi dan ada yang belum,” kata Arif seperti dikutip dari medcom.id.
Poin keempat kerangka regulasi harus segera disiapkan, selagi implementasi pertanian digital ini belum cukup marak. Menurutnya, selama ini regulasi selalu terlambat dibandingkan dengan perkembangan teknologi.
“Pokok pikiran IPB ini dipaparkan di depan para menteri, duta besar, pimpinan FAO, serta lembaga-lembaga internasional. Semoga IPB bisa terus menginspirasi dunia,”tulis Arif dalam keterangan di akun Instagramnya. (med/ysp)
