25 radar bogor

HJB ke-537, Bima Arya : Muliakan Kepentingan Warga Diatas Segalanya

BOGOR-RADAR BOGOR, Ratusan undangan rapat Paripurna sedari pagi sudah memadati gedung DPRD Kota Bogor yang berlokasi di jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal.

Para undangan memakai pakaian adat tradisional Sunda, yakni kebaya untuk yang perempuan dan baju pangsi untuk laki-laki.

Tak terkecuali Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan seluruh jajaran Muspida Kota Bogor yang juga memakai baju ada Sunda lengkap dengan totopong dan senjata khas Sunda. Rapat Paripurna pada Rabu (12/06/2019) ini merupakan rapat Istimewa dalam rangka peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-537.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, hari ini rasa bangga kembali menyatukan Kota Bogor. Bangga atas Kota Bogor yang selama 537 tahun menulis jutaan cerita dan cita. Lima abad lebih segala peristiwa terjadi di antara kita. Bahagia dan duka. Ceria dan lara. Harapan dan kenyataan, kita rasakan bersama di Kota Bogor tercinta.

“Cerita kota ini adalah cerita tentang keajaiban kebersamaan. Tentang manusia dengan segudang perbedaan, tapi disatukan mimpi yang sama,  diikat oleh nilai nilai bersama. Mimpi untuk hidup nyaman di lingkungan yang tenang dan aman,” ujarnya.

Bima melanjutkan, cerita Bogor adalah cerita tentang warga yang diikat tradisi indah dan nilai nilai yang mengalir dari masa ke masa. Cinta dan kasih sayang sesama manusia, hormat kepada orang tua. Tolong menolong dengan tetangga, persahabatan antar warga dan menjaga nama baik keluarga. Nilai-nilai yang terjaga dari generasi ke generasi dan tak lekang di telan zaman.

“Cerita Bogor juga cerita tentang pemimpin yang sayang kepada rakyatnya, rakyat yang hormat kepada pemimpinnya. Pemimpin yang tak putus ikhtiar agar warganya hidup bahagia. warga yang cinta kepada pemimpinnya karena percaya bahwa pemimpinnya memikirkan warganya. Pemimpin yang satu antara kata dan perbuatan,” imbuhnya.

Ia menegaskan, jangan pernah ada ruang untuk segala bibit perpecahan. Rapatkan barisan, Kota Bogor adalah kota bagi para pecinta damai, bukan bagi yang gemar bertikai. Kota ini untuk yang hidup saling memberi, bukan bagi yang hanya senang mengejar materi dan kursi tanpa saling mengasihi. Moral agama dibumikan untuk jadi penuntun. Adat istiadat dan nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan untuk jadi pengingat. Pendidikan disampaikan untuk mencerahkan. Hukum dan aturan ditegakkan bagi para pelanggar.

“Kota kita, masa depan kita, di tangan kita. Pikiran kita, tindakan kita, ucapan kita tentukan masa depan kita. Generasi milenial mencatat, merekam dan mencontoh perilaku kita hari ini. Prestasi kita, inspirasi mereka,” katanya.

Tak lupa ia juga memberikan instruksi bagi seluruh pemangku amanah, politisi, birokrat, pendidik, aktivis dimanapun berada untuk menjaga lisan dan perbuatan. Limpahi kota ini dengan energi positif dan hal inspiratif. Ia juga mengajak, kepada semua anggota dewan, untuk muliakan kepentingan warga diatas segalanya, diatas kepentingan politik.

“Mari kita bersanding untuk kebahagiaan warga, mewujudkan Bogor sebagai kota yang layak untuk keluarga. Partai boleh beda, tapi mimpi kita pasti sama. Hidup bahagia  dan sejahtera di kota milik bersama,” katanya.

Terakhir Bima menyampaikan harapannya agar Kota Bogor lebih solid antara Pemerintah Kota Bogor dengan DPRD, antara pemerintah dengan tokoh masyarakat dan warga. Karena Semangatnya, semangat untuk bersatu seperti tema HJB tahun ini, yakni satata sariksa yang artinya lebih guyub, solid dan sejuk. Pasalnya setiap cita-cita kedepan tidak mungkin bisa berjalan tanpa ada persatuan yang solid.

“Kado HJB tahun ini istimewa karena blok F sudah akan direvitalisasi dan jalur R3 sudah dibuka karena sudah ada titik temu,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim turut menyampaikan harapannya di HJB tahun ini. Menurutnya, Kota Bogor harus mampu mengantisipasi terhadap segala perubahan. Terutama dari sisi masyarakat Kota Bogor harus bisa membiasakan diri menjadi warga yang disiplin, taat hukum dan pekerja keras mengingat Kota Bogor akan selalu bersaing dengan wilayah-wilayah lain.

“Masyarakat Kota Bogor harus unggul dari sisi pendidikan, wawasan dan kualitasnya. Dan juga kita harus meningkatkan PAD Kota Bogor yang saat ini belum maksimal. Karena dengan PAD, Kota Bogor bisa lebih maksimal dalam pembangunan di setiap wilayah,” katanya. (Humpro : fla/Gian/adit/arvan/rian/SZ)