25 radar bogor

Biaya Sekolah Anak Usai Libur Lebaran Menanti, Berikut Tips Persiapannya

ilustrasi uang
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Setiap orang tua pasti ingin memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anaknya.

Oleh karena itu pendidikan anak sekolah merupakan salah satu pos pengeluaran yang utama dalam manajemen keuangan keluarga.

Tapi, biasanya biaya menjadi salah satu permasalahan yang dimiliki para orang tua. Apalagi sebelumnya keluarga habis melakukan libur Lebaran seperti mudik.

Biaya anak masuk sekolah pun bikin pusing orang tua yang dananya habis untuk libur Lebaran tadi.

Bagimana cara menanganinya? Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho mengatakan, dalam menghadapi masalah itu maka yang pertama perlu dilakukan ialah memperhatikan tempat sekolah anak yang dinginkan, dengan kemampuan finansial yang dimiliki.

“Artinya begini kan ada yang berpikir, saya ingin anak sekolah yang diinginkan, walaupun mungkin SPP tinggi, tapi orang tuanya mampu kok dengan bayar SPP-nya, tapi ya mungkin sekarang lagi apes untuk bayar masuk lagi nggak punya duit. Kalau seperti itu harus tetapkan sekolah mana,” kata Andy kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Andy mengatakan, bila si orang tua ingin anaknya masuk sekolah mahal seperti di swasta, maka yang harus dilihat para orang tua adalah kemampuan dalam membayar uang bulanan atau SPP sekolah anak.

“Contohnya SPH atay Al-Azhar yang terkenal malhal, atau sekolah mahal. Orang tua sebenarnya mampu bayar SPP-nya tapi masuknya saja yang agak sulit. Maka dipecahin saja tabungannya, logam mulia dijual hntuk kemudian anak bsia masuk sekolah, toh nanti SPP-nya orang tua bisa bayar,” jelasnya.

Tapi, kata Andy, bila orang tua tak mampu atau kesulitan dengan biaya bulanan sekolah tersebut, maka orang tua harus menyesuaikan tempat sekolah anak dengan kemampuan finansialnya.

“Cuma seandainya untuk lihat SPP-nya saja orang tuanya sudah keder, apa iya mau dipaksain anak mau sekolah di situ. Yang ada nanti orang tua musti jungkir balik untuk bayar spp anaknya. Mending standar skolahnya saja yang diturunkan,” katany

Apalagi, saat ini sejumlah sekolah negeri di Jakarta sudah tak dipungut biaya dengan adanya sistem PPDB. Biaya dalam pelaksanaan PPDB pada sekolah yang menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dibebankan pada BOS. Demikian pula biaya daftar ulang yang akan dilakukan setelah calon siswa diterima, tidak pungut biaya.

“Artinya orang tua bisa mengukur kemampuan mereka sendiri secara finansial mampu nggak untuk sekolahkan anaknya yang diinginnkan, jangan pangsa gengsi doang. Malu masa anak saya sekolah gratis. Kan sekarang belum tentu sekolah gratis kualitas jelek,” jelasnya. (dtk/ysp)