25 radar bogor

Proyek Blok F Pasar Kebon Kembang Dilelang, Pedagang Direlokasi ke Tempat Ini

Salah seorang pedagang sedang memindahkan barang jualannya ke dalam kios baru. nelvi/radar bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek pembongkaran gedung Blok F Pasar Kebon Kembang, segera dilelang oleh Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ).

Rencananya, proses lelang akan dilaksanakan hari ini atau paling lambat esok (11/6). Ini merupakan tindakan lanjutan usai Muspida Kota Bogor melakukan pemagaran pada Selasa (4/6/2019) malam.

Direktur Utama (Dirut) PDPPJ Muzakkir menjelaskan, saat ini pihaknya tengah merapikan tempat penampungan sementara (TPS) para pedagang blok F yang dipusatkan di Jalan Dewi Sartika.

Diharapkan pada Minggu (16/6/2019) , sarana dan prasarana TPS rampung dan seluruh pedagang pun sudah mengeluarkan barang dagangannya dari gedung Blok F agar pembongkaran bisa segera dilakukan.

“Kita berharap paling lama sebulan dari lebaran itu sudah mulai langsung pengerjaan blok F yang baru,” jelasnya.

Selain fokus pada gedung Blok F, keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa membuka lapaknya di sekitaran lokasi itu juga tak luput dari pengawasan.

Pada H+1 lebaran, Muzakkir bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan Kabid Dalops pada Pol PP Kota Bogor langsung memonitoring lokasi yang sudah disterilkan pada malam takbir.

Rencananya, para PKL itu akan direlokasi ke beberapa titik. Agar berjalan lancar, PDPPJ akan melakukan pertemuan dengan para pedagang pada tanggal 12 atau 13 Juni.

“Jadi, nanti pedagang sebagian akan pindah ke Nyi Raja Permas, sebagian lagi kita bisa menampung sekitar 400 PKL masuk ke dalam Blok A dan Blok B yang harga sewanya murah karena DP hanya 10 persen dan bisa di cicil,” pungkasnya.

Sebelumnya, Muspida Kota Bogor bersama PDPPJ dan perwakilan pedagang Blok F secara simbolis melakukan pemagaran gedung Blok F. Hal itu terjadi lantaran telah adanya titik temu dari masing-masing pihak.

“Pemagaran ini jadi proses awal, hasil kesepakatan dan sinergi bersama. Ini harus dipertahankan, sehingga target pembangunan rampung pada Lebaran tahun depan, benar-benar terwujud,” kata Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto usai melakukan pemagaran secara simbolis, Selasa (4/6/2019) malam.

Dalam kegiatan itu, tak ketinggalan pengembang dari PT Mulyagiri KSO PT Mayasari Bakti, Rudi Ferdian, mengaku bersyukur sudah ada titik temu dengan pedagang agar pembangunan bisa terealisasi dengan lancar.

Lelaki yang akrab disapa Rudi Bule ini memastikan pembangunan bisa masuk sekitar dua atau tiga Minggu kedepan setelah perataan oleh PD Pasar selesai.

“Bangunan baru nanti bakal mengakomodasi para pedagang lama yang jumlahnya sekitar 154 kios, juga bisa mendatangkan 700-an pedagang baru,” bebernya.

Terpisah, Sekretaris Paguyuban Pasar Blok F, Edi Junaedi menuturkan, beberapa poin penolakan yang selama ini disuarakan para pedagang akhirnya bisa terakomodasi.

Sehingga itu pun bisa meluluhkan hati para pedagang agar gedung yang sudah lama itu bisa segera dibangun dan tanpa melupakan kepentingan pedagang lama yang selama ini menjadi ikon tekstil Kota Bogor.

“Diantaranya soal permintaan membuka site plan, ukuran kios nantinya 12 meter luasannya, pedagang lama juga bebas memilih tempat sesuai peruntukannya. Ini yang kami inginkan sejak tiga tahun lalu, sehingga tidak ada yang dirugikan,” ungkapnya.

Selain itu, permintaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di depan Jalan Dewi Sartika juga akhirnya bisa dipenuhi dengan ukuran yang lebih manusiawi dibandingkan TPS lama yang sudah ada di sisi antara Blok F dan Blok B.

“Ukurannya 2×2 meter, sesuai kami mau. Semoga titik temu yang kita harapkan ini terus terjaga, jadi tidak ada lagi yang merugikan pedagang, tapi tetap prioritas membangun gedung baru yang lebih layak,” ungkapnya. (gal/c)