25 radar bogor

90 Persen Warga Tinggalkan Kota Bogor, Perumahan Sepi Penghuni

Ilustrasi pemudik Lebaran
Ilustrasi lalin mudik

BOGOR-RADAR BOGOR, Mudik menjadi sebuah tradisi masyarakat Indonesia, khususnya yang muslim tiap perayaan Hari Raya Idul Fitri tiba. Mereka yang mudik merupakan warga yang merantau ke berbagai daerah, dan kembali pulang ke tanah kelahirannya.

Dengan kisaran waktu tiga hingga tujuh hari, kegiatan yang sudah menjadi budaya tersebut mengharuskan pemudik meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong. Sehingga menjadi sasaran empuk para pencuri menjarah rumah dalam keadaan kosong.

Tapi, hal tersebut tentunya sudah diantisipasi, khususnya ditiap-tiap perumahan. Begitu juga diperumah-perumahan besar di Kota Bogor. Sebut saja Bogor Nirwana Residence. Selain dilakukan pendataan, perumahan yang berada di wilayah Bogor Selatan tersebut juga membuat sebuah grup chatting, Whatsapp group untuk berkoordinasi.

Hal tersebut dikatakan Humas, CSR dan Koordinator Security PT Graha Andreasentra Propertindo Tbk, Firman Saputra.

Membuat grup WA dikatakannya untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan konsolidasi dengan lingkungan, baik itu cluster yang sudah serah terima maupun unit-unit rumah boulevard dengan pengelola masing-masing perwakilan di grup WA tersebut.

“Pastinya ga cuma pengamanan internal saja. Ada bantuan dari babinsa dan babinmas. Ada 70 personil,” terang Firman.

Ditambah dengan pengamanan dari masing-masing cluster. Tiap cluster ada 10 petugas yang siap menjaga. Mereka akan bertugas dengan shift atau bergiliran, yang pasti selama 24 jam akan siap melakukan keamanan.

Begitu juga di perumahan Villa Bogor Indah (VBI). “Gak ada penambahan petugas. Paling dibantu pengawasan dari warga yang gak pulang kampung,” terang Ketua RT2 RW 12 Villa Bogor Indah, Asep Hendriana kepada Radar Bogor, kemarin.

Untuk memberikan semangat, petugas keamanan diberikan tambahan gaji. Karena mereka kerja ekstra, sebagai bentuk terima kasih dan dianggap sebagai lembur mereka. Petugas keamanan dipastikan terus berkoordinasi dengan petugas dari Koramil (babinsa) dan Polsek (babinmas).

Data terkini, sebanyak 60 persen atau 2.000 KK (kepala keluarga) warga BNR dipastikan akan mudik. Sementara warga RT 2 RW 12 Villa Bogor Indah (VBI) tahun ini hampir seluruhnya mudik dan juga berlibur keluarga. Total kepala keluarga di RT tersebut kurang lebih 100 KK.

“Sebanyak 100 KK atau 90 persen sudah kembalikan formulir, dan mereka mudik. Mereka ada yang mudik, ada juga yang liburan keluar kota, liburan keluarga. Cuma ada 4 KK yang gak pulang,” ungkap Asep.

Perketat keamanan juga dilakukan perumahan Bukit Cimanggu City (BCC). Koordinator Keamanan Bukit Cimanggu City (BCC), Peltu Makhin, mengatakan, pihaknya telah mendata warga yang akan meninggalkan rumahnya.

Makhin menjelaskan, ada sekitar 50% warga perumahan BCC meninggalkan rumah. “Dari 50 cluster kurang lebih setengahnya pergi meninggalkan rumahnya untuk pergi mudik”,singkatnya kepada Radar Bogor, kemarin (30/05/19)

Akibatnya, sambung Makhin, pihaknya mesti mengambil sikap berupa memperketat jadwal pengamanan yang dikoordinasi oleh masing-masing Satpam yang menjaga pada setiap titik atau cluster. Ia menerangkan, berbagai bentuk pencegahaan dan pengawasan mulai digencarkan oleh lebih dari 50 personil keamanan di wilayah BCC.

Senada, Ketua RW 09 Perumahan Yasmin, Sektor VI, Khaerul Anam, menuturkan, jumlah warga yang meninggalkan rumahnya disaat menjelang lebaran hingga setelah lebaran, merupakan tradisi dari tahun ketahun.

Untuk menjaga kondusifitas di wilayah, khususnya di Perumahan Yasmin, Anam, sapaan akrabnya menjelaskan, pihak RW setempat dengan warga serta satpam selalu mengupayakan tingkat keamanan yang ekstra.

Hal itu dilakukan hingga membangun komunikasi melalui media sosial, dengan cara membuat group whatsapp yang meliputi warga, RT, RW dan satpam sebagai sarana komunikasi antara warga yang mudik dengan warga yang tetap berada dilingkungan wilayah masing-masing.

“Kami menghimbau kepada warga yang mudik untuk melapor ke petugas keamanan, kita jaga komunikasi antar warga agar terus berjalan dan terkontol. Jadi selama momment mudik, wilayah kami terhindar dari kejahatan semua relatif semakin aman,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Untuk rumah yang ditinggal mudik penghuninya, sambung Anam, saat terkoordinasi dengan RT setempat biasanya akan diprioritaskan dengan cara menitipkan kunci rumahnya. Agar petugas keamanan dapat membantu mengontrol keadaan rumah tersebut.

“Ada security pribadi juga yang khusus memegang kunci rumah warga yang pergi mudik, yang bertugas ekstra melakukan kontrol, seperti mematikan dan menyalakan listrik, memberikan makanan hewan peliharaan untuk warga yang memiliki hewan peliharaan dan lain-lain,” bebernya lagi.

Masih mengenai pengamanan lingkungan di wilayah komplek perumahan. Tim Satpam Perumahaan Tamansari Persada, Soleh, menjelaskan, di wilayahnya tersebut terdapat enam cluster yang rata-rata terdapat kurang lebih 200 rumah pada setiap clusternya. Soleh tak membantah, dikala menjelang lebaran banyak warga perumahan pergi mudik. Dirinya menuturkan, setiap musim mudik tiba ada sekitar 80% warga meninggalkan rumahnya.

Hal tersebut menjadi sorotan bagi Soleh dan timnya. Lantaran diakui Soleh, para satpam mesti menggelar patroli yang rutin serta meningkatkan kewaspadaan. Hingga kini dan seterusnya, kata Soleh, dalam satu hari pembagian tugas pengamanan dalam setiap cluster terbagi menjadi dua shift, yakni, dua orang pada siang hari dan tiga orang dimalam hari.

“Pada sejumlah titik cluster walaupun satu RT, kita masing-masing punya satpam yang menjaganya, saat ini pada satu titik diisi enam petugas keamaanan dan saat ini seluruhnya ada sekitar 30 satpam,” ungkapnya.

Peningkatan kewaspadaan, tutur Soleh, menjelang dan setelah lebaran menjadi lebih sensitif. Pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar patroli berskala satu jam sekali disiang dan malam hari, dengan meningkatkan koordinasi bersama sejumlah RT, RW jika ada hal-hal yang mencurigakan. (cr2/mer/d)