25 radar bogor

Blok Masela Difinalisasi, ESDM Berharap Ekonomi Maluku Tumbuh Positif

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan finalisasi Plan Of Development pertama (POD-1) lapangan Abadi, Wilayah Kerja (WK) Masela dengan INPEX Corporation. Pertemuan ini menjadi titik awal pembahasan investasi yang akan dilakukan untuk pengembangan proyek WK Masela.

Sebagaimana diketahui, WK blok Masela telah diputuskan sebagai proyek strategis nasional sejak 2018 lalu. Pasca penetapan itu, pemerintah Indonesia langsung melakukan upaya agar proyek Abadi dapat direalisasikan dengan cepat.

“Proyek Abadi menjadi tumpuan pergerakan ekonomi di wilayah Maluku dan sekitarnya, dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (27/5).

Kementerian ESDM dan INPEX Corporation juga telah menyepakati sejumlah langkah strategis yang akan ditempuh ke depannya. Untuk pengembangan Lapangan Abadi, Wilayah Kerja Masela, pemerintah membutuhkan total investasi dengan estimasi sekitar USD 18-20 miliar.

Angka tersebut untuk skema darat dan cadangan terbukti sebesar 10,7 triliun kaki kubik (Tcf). Selain itu, untuk keseluruhan pengembangan di sumur pengembangan, fasilitas produksi, hingga kilang LNG-nya.

Menurut Dwi, biaya pengembangan itu berada di kisaran USD 6-7 per setara barel minyak (boe) atau 20 persen lebih murah dibandingkan biaya di offshore sebesar USD 8-9 per boe.

“Pemerintah terus bekerja keras supaya Masela dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat terbaik untuk negara dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Adapun pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif. Mereka bertemu dengan Chief Executive Officer INPEX Corporation Takayuki Ueda di kantor pusat INPEX Corporation, Tokyo pada Selasa, (27/5).

Pertemuan juga membahas pembagian hasil yang optimal antara Pemerintah RI dan Kontraktor Kontraktor Kerja Sama. Revisi POD-1 Lapangan Abadi diharapkan dapat ditandatangani pada akhir semester-I 2019.(JPG/magang-Dilah)