25 radar bogor

Tak Masuk Rencana Revitalisasi 2020, Nasib Pasar Merdeka tak Jelas

KUMUH: Kondisi di dalam pasar merdeka kotor, bau dan kumuh.
KUMUH: Kondisi di dalam pasar merdeka kotor, bau dan kumuh.

BOGOR-RADAR BOGOR,Tak sesuai dengan namanya, kondisi Pasar Merdeka yang letak­nya berada di tengah Kota Bogor itu belum terlihat ‘Mer­deka’.

Baik Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor maupun Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) sedikit sekali menying­gung nasib pasar itu. Bukan hanya pasar. Terminal yang ada juga bahkan tak terurus, tanpa adanya perawatan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor Anggraeni me­ngatakan, Pasar Merdeka me­ru­pakan aset PDPPJ.

Pada 2013, penyerahan itu dila­kukan setelah PT Sari Must­ika selesai membangun dan mengelola beberapa tahun sebe­lum­nya.

“Jadi, pada saat berdiri PD Pasar, aset itu dise­rah­kan mela­lui perda penyertaan modal,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Selain pasar, lanjut Anggraeni, aset PDPPJ juga meliputi lahan Terminal Merdeka yang tak jauh dari lokasi pasar.

“Itu asetnya PD Pasar, ada terminal semuanya diserahkan,” katanya.

Seme­ntara itu, Direktur Ope­ra­si­onal (Dirops) PDPPJ Kota Bogor Denny Ari Wibowo membeberkan, Pasar Merdeka memiliki luas tanah sekitar 5.985 meter persegi.

Sementara luas bangunan pasar sekitar 6.290 meter persegi. Kios yang ada di lantai satu sebanyak 244 kios. Sementara di lantai 2 sebanyak 249. Namun, dari kios yang ada, tak semuanya terisi oleh pedagang.

“Dari 244 kios di lantai 1 hanya 121 yang buka, lalu di lantai 2 dari 249 kios hanya 95 unit saja yang buka, sementara kalau los di lantai basement ada sebanyak 383 los,” bebernya.

Denny menuturkan, saat ini belum adanya rencana pemba­ngu­nan atau revitalisasi di Pasar Merdeka, karena ada kendala yang harus diselesaikan. Yaitu tunggakan piutang para pedagang kepada PT Sari Mustika mengenai hak guna bangunan (HGB).

“Total tagihan saat ini sekitar Rp2,9 miliar, kendalanya banyak pedagang masih belum lunas, kalau kita bangun repot juga, makanya belum ada revit,” ungkap Denny.

Jika kendala itu selesai dilaku­kan, lanjut dia, PDPPJ akan segera melakukan revitalisasi.

Sebab, potensi Pasar Merdeka cukup bagus. Hanya saja kondisi bangunan pedagang sudah tak layak dan harus ada perombakan menyeluruh.

“Potensinya sebetulnya bagus. Kalau pagi saja ramai, cuma kondisi bangunan pedagang sudah tidak layak, harus ada perombakan total,” jelasnya.

Kendati demikian, rencana memang sudah disiapkan PDPPJ untuk menyulap Pasar Merdeka menjadi pasar yang fokus pada penjualan sparepart kendaraan, seperti di Pasar Senen Jakarta.

Hal itu lantaran visibilty study (VS) sudah dibuat oleh pejabat direksi sebelumnya. Tinggal mengkaji kembali sesuai dengan kebutuhan saat ini.

“Merdeka itu sudah ada VS, jadi rencana direksi lama menjadi auto-part, cuma nanti akan kita kaji lagi agar bisa diketahui pedagang yang mampu yang seperti apa dan sesuaikan dengan kondisi sekarang,” terangnya. (gal)