25 radar bogor

Kisah Hijrah M Yusuf Jimmy, Kecanduan Hidup di Jalanan

MUHAMMAD Yusuf Jimmy (41) pernah menjadi penikmat sesaat obat-obatan terlarang. Jimmy begitu dirinya disapa mengaku mengenal alkohol dan ganja sejak SMP, sekitar tahun 1989 an.

Lalu berlanjut di tahun 1994, ia mulai mengenal heroin dan sempat beberapa kali menjalani rehabilitasi juga berurusan dengan hukum.

“Saya pernah berada di kondisi terburuk, keluarga melepaskan saya karena sudah kecanduan dengan obat-obatan terlarang. Sejak saat itu, saya pun hidup di jalanan, pernah beberapa kali berbuat kriminal, mencuri uang dan barang-barang di rumah untuk memenuhi kebutuhan adiksi saya,” bebernya.

Menurut Jimmy, napza atau narkoba bagaikan pisau bermata dua baginya. Di tangan dan pengawasan ahli, dokter membawa kebaikan. Namun jika di tangan yang tidak mengetahuinya dan tidak bertanggung jawab akan membawa kehancuran.

“Setelah hijrah total sejak 2015, saya merasa lebih bebas dan tenang. Awalnya saya mulai mencari bantuan, ke dokter, psikiater, hingga akhirnya saya terapi rumatan metadon, tapi sekarang sudah enam bulan tidak substitusi apapun lagi,” katanya.

Kini, masih kata Jimmy, dirinya bekerja membantu di Fan Campus Rehabitation Centre. Dan di saat libur, bersama teman-teman yang masih di jalan, membantu semampunya walau hanya nasehat, atau kata penyemangat sangat berarti bagi mereka yang merasa terpinggirkan.

Sebab, Jimmy mengaku terbiasa hidup jauh dari keluarga, maka teman-teman adalah keluarganya. Dan jalanan adalah rumah kedua baginya, di mana semua sahabat Jimmy ada di sana. “Impian saya jikalau mampu saya ingin mereka tidak lagi di jalan,” tandasnya. (wil/c)