25 radar bogor

Dedie Minta Disdik Matangkan Rencana Pertukaran Pelajar dan Guru Dengan Dongxing

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Mr Li Juan, delegasi Wakil Wali Kota Dongxing, China beserta rombongan di Yayasan Sekolah Kesatuan yang berlokasi di Jalan Pajajaran No 57, Pulo Armin,  Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Sabtu (25/05/2019) pagi.

Pertemuan diskusi tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan tentang rencana pertukaran pelajar, kebudayaan dan pariwisata antara Kota Bogor dengan Kota Dongxing, China. Selain pelajar, Pemkot Dongxing memberikan kesempatan bagi guru untuk mengajar pendidikan tentang Bahasa Indonesia di negeri tiongkok.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, pertemuan itu dilakukan untuk mematangkan pembahasan terkait rencana kerja sama pertukaran pelajar Kota Bogor dengan Kota Dongxi, China. Selain itu, Pemkot Dongxing menyampaikan ketertarikannya terhadap pendidikan seni yang diajarkan TK dan SD Kesatuan.

“Yayasan Kesatuan sudah menjalin kerja sama yang cukup lama dengan pihak Kota Dongxing, ditandai dengan beberapa kali siswa SMP Kesatuan Bogor ikut serta dalam kegiatan Student Camp di sana yang kemudian diikuti juga oleh Siswa SMPN 1 Bogor,” ujar Dedie usai pertemuan.

Pada pertemuan itu, sambung Dedie, pihak Pemkot Bogor yang diwakili olehnya beserta jajaran dari dinas terkait turut mengundang pelajar dari Kota Dongxing untuk berkunjung ke Kota Bogor. Hal itu dianggap sebagai kunjungan balasan dari siswa dan siswi SMP Kesatuan dan SMPN 1 Bogor yang telah lebih dulu berkunjung.

Selain itu, Dedie juga menyampaikan tentang minat dari Pemkot Dongxing tentang kebutuhan tenaga pengajar Bahasa Indonesia di negara tirai bambu tersebut. Hal tersebut sempat diungkapkan oleh delegasi Wakil Wali Kota Dongxing, Li Juan saat berkunjung ke Balai Kota Bogor, Jumat (24/05) kemarin.

“Pihak Pemkot Bogor mendapat informasi dari Wakil Wali Kota Dongxing tentang kebutuhan guru Bahasa Indonesia di sana. Kota Dongxing dengan jumlah penduduk sebesar 300 ribu orang berbatasan langsung di sebelah Selatan dengan negara Vietnam dan di sebelah Barat dengan Laut Cina Selatan akan menjadi gerbang ke ASEAN dalam program One Road One Belt. Tentu membutuhkan kerjasama erat khususnya bidang pendidikan, kebudayaan dan pariwisata,” paparnya.

Berkenaan dengan hal itu, Dedie meminta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk mengkaji lebih dalam perihal kebutuhan tenaga didik di China, khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin menambahkan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan rencana pertukaran pelajar antara Kota Bogor dengan Kota Dongxing.

“Tentang kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan. Insya Allah akan dilakukan pertukaran pelajar antara Kota Bogor dan Kota Dongxing. Selain itu Kota Dongxing memberikan kesempatan kepada guru yang akan mengajar Bahasa Indonesia di sana,” kata Fahrudin.

Pemerintah Dongxing juga, sambung Fahrudin, tertarik terhadap pendidikan seni di TK dan SD Yayasan Kesatuan. Selain membawa pelajar, rencananya Pemkot Dongxing akan memboyong guru dari kota hujan untuk dapat mengajar di negeri berjuluk tirai bambu tersebut.

“Semoga ketertarikan Pemkot Dongxing tentang pendidikan seni di Kota Bogor menjadi inspirasi untuk bisa dilakukan pada anak-anak di sana,” katanya. (Humpro :Alif/Ryan-SZ)