25 radar bogor

Bukan Sekadar jadi Tempat Wisata, LIPI: KRB Juga Tempat Penelitian

Kebun Raya Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR,Penelitian menjadi salah satu poin besar Pusat Penelitian Konservasi Tum­buhan dan Kebun Raya Lem­baga Ilmu Pengetahuan Indo­nesia (LIPI) dalam penyusunan Program Riset 2020-2024.

Musababnya, penajaman dan penguatan kompetensi di bidang penelitian konservasi tumbuhan menjadi suatu keharusan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, R Hendrian mengatakan, dari lima tusi (tugas dan fungsi) yang ada, yakni konservasi, penelitian, pendidikan lingk­ungan, jasa lingkungan dan wisata, satu poin yang dia tegaskan bahwa tusi penelitian dengan kebun raya tidak bisa dipisahkan.

Kelima tusi itu diharapkan utuh. Khususnya penelitian. Karena jiwa sesungguhnya ada di situ dan pohon-pohon yang ada di kebun raya bukan seka­dar untuk estetika pengunjung tetapi sebuah koleksi rujukan yang mewakili kekayaan jenis tumbuhan Indonesia.

’’Jadi kalau ada kekhawatiran bebe­rapa orang bahwa peneli­tian akan tercea­but dari kebun raya mudah-mudahan ini men­jadi jawaban­nya bahwa itu tidak benar,” ujarnya kepada Radar Bogor di sela kegiatan penyusunan Program Riset di Gedung Konservasi lantai 3 Kebun Raya Bogor, kemarin (21/5).

Program tersebut, lanjut dia, menjadi paradigma baru. Sebab dibuat secara bersama-sama yang dihadiri oleh Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof Enny Sudar­monowati, dan dua kepala Kebun Raya terdahulu Prof Dedy Darnaedi dan Dr Irawati serta seluruh peneliti Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas dan perwakilan peneliti dari Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Dengan begitu, dokumen yang dilahirkan tak hanya bersifat kompilasi dari masing-masing kebun raya tetapi merupakan program yang terintegrasi. ’

’Kita garis bawahi bagaimana dokumen ini menjadi yang implementatif tidak sekadar menggugurkan kewajiban atau bisa diimplem­entasikan serta terukur dan bisa dilihat tingkat keberhasilan­nya agar bisa dievaluasi dengan baik,” terangnya.

Hendrian berharap, ke depan semakin banyak publik yang menyadari bahwa amanah yang diemban kebun raya, khususnya Kebun Raya Bogor tidak hanya sekadar tempat tujuan wisata, estetika atau juga keindahan. Melainkan juga pusat konservasi dan fungsi penelitian.(gal/c)