BOGOR–RADAR BOGOR,Kebersamaan semakin terasa di bulan Ramadan. Tak lagi memandang siapa, dengan latar belakang apa. Semua jadi satu. Seperti yang terlihat di Vihara Dhanagun, kemarin (21/5). Semua tokoh yang tergabung dalam Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu sambil berbuka puasa bersama.
Ketua Pembina Basolia Kota Bogor, Mustofa Abdullah bin Nuh mengungkapkan, kebersamaan di Kota Bogor menjadi miniatur Indonesia. Hal itu terjadi berkat kerja sama yang baik antartokoh masyarakat terutama yang tergabung dalam komunitas Bogor Sahabat atau Bobat. Karena memandang semuanya sama.
’’Di situ tidak ada ketua, semuanya sama rata, tidak ada perbedaan agama, jadi saya sangat bersyukur sekali hari ini, malam 17 Ramadan ini luar biasa,” ujarnya kepada Radar Bogor usai kegiatan santunan kepada anak yatim dan buka puasa bersama.
Dia berharap semangat kebersamaan terjadi di Kota Bogor bisa menular ke wilayah lain, bahkan negara Indonesia, bahwa perbedaan itu merupakan keniscayaan. ’’Semoga ini ditiru oleh siapa pun bahwa kerukunan, kedamaian, keharmonisan itu satu keniscayaan di rumah besar kita yang bernama NKRI,” katanya.
Sementara itu, panitia acara, Arifin Himawan mengungkapkan, buka puasa bersama tersebut merupakan salah satu cara untuk membangun kebersamaan. Meski yang hadir tak semuanya umat muslim, namun secara bersama-sama bisa saling berbagi kepada saudaranya yang merupakan umat muslim. ’’Tentu ini memenjadi satu contoh yang baik yang kita harapkan bisa berkelanjutan terus,” ungkapnya.
Kegiatan ketiga kalinya itu, kata Arifin, sebanyak 400 anak yatim piatu dari enam kecamatan diberikan santunan. Mereka yang terlibat tak hanya dari panti asuhan tetapi juga pesantren dan lingkungan warga.
’’Kita libatkan Babinsa, panti asuhan dan pesantren. Memang fokus besarnya ada di Kecamatan Bogor Tengah untuk acara berbagi tetapi tidak kurang juga untuk kecamatan lainnya,” tambahnya. Baginya, persatuan dan kesatuan menjadi penting walaupun perbedaan agama dan suku. Tapi dalam kegiatan itu semua bisa duduk bersama dan bercengkrama.
’’Kita harapkan Bogor bisa menjadi kota yang kondusif, toleransi, bersatu jangan lagi melihat perbedaan, biarkan perbedaan itu menjadi kekuatan kita,” pungkasnya.(gal/c)