25 radar bogor

Basolia Buka Bersama Anak Yatim Piatu, Wujudkan Kebersamaan Lintas Agama

Nelvi/Radar Bogor SALAT BERJEMAAH: Tokoh agama yang tergabung dalam Basolia, Bobats serta peserta buka bersama lainnya saat salat berjemaah di Vihara Dhanagun, kemarin (21/5).

BOGOR–RADAR BOGOR,Kebersamaan semakin terasa di bulan Rama­dan. Tak lagi me­man­dang siapa, dengan latar bela­kang apa. Semua jadi satu. Seperti yang terlihat di Vihara Dhanagun, kemarin (21/5). Semua tokoh yang tergabung dalam Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu sambil berbuka puasa bersama.

Ketua Pembina Basolia Kota Bogor, Mustofa Abdullah bin Nuh mengung­kapkan, kebersamaan di Kota Bogor menjadi miniatur Indonesia. Hal itu terjadi berkat kerja sama yang baik antartokoh masyarakat terutama yang terga­bung dalam komunitas Bogor Sahabat atau Bobat. Karena meman­dang semuanya sama.

’’Di situ tidak ada ketua, semua­nya sama rata, tidak ada perbedaan agama, jadi saya sangat bersyukur sekali hari ini, malam 17 Ramadan ini luar biasa,” ujarnya kepada Radar Bogor usai kegiatan santunan kepada anak yatim dan buka puasa bersama.

Dia berharap semangat keber­samaan terjadi di Kota Bogor bisa menular ke wilayah lain, bahkan negara Indonesia, bahwa perbedaan itu meru­pakan keniscayaan. ’’Semoga ini ditiru oleh siapa pun bahwa kerukunan, kedamaian, kehar­monisan itu satu keniscayaan di rumah besar kita yang bernama NKRI,” katanya.

Sementara itu, panitia acara, Arifin Himawan mengung­kapkan, buka puasa bersama tersebut merupakan salah satu cara untuk membangun keber­samaan. Meski yang hadir tak semuanya umat muslim, namun secara bersama-sama bisa saling berbagi kepada saudaranya yang merupakan umat muslim. ’’Tentu ini me­men­jadi satu contoh yang baik yang kita harapkan bisa berke­lanjutan terus,” ungkapnya.

Kegiatan ketiga kalinya itu, kata Arifin, sebanyak 400 anak yatim piatu dari enam keca­matan diberikan santunan. Mereka yang terlibat tak hanya dari panti asuhan tetapi juga pesantren dan lingkungan warga.

’’Kita libatkan Babinsa, panti asuhan dan pesantren. Memang fokus besarnya ada di Keca­matan Bogor Tengah untuk acara berbagi tetapi tidak kurang juga untuk kecamatan lainnya,” tambahnya. Baginya, per­satuan dan kesatuan men­jadi penting walaupun perbe­daan agama dan suku. Tapi dalam kegiatan itu semua bisa duduk bersama dan berceng­krama.

’’Kita harapkan Bogor bisa menjadi kota yang kon­dusif, toleransi, bersatu jangan lagi melihat perbedaan, biarkan perbedaan itu menjadi kekua­tan kita,” pungkasnya.(gal/c)