BOGOR-RADAR BOGOR, Maraknya perang sarung yang berujung tawuran, Polresta Bogor Kota meningkatkan kegiatan patroli di bulan Ramadan. Terutama di waktu malam menjelang sahur.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser bahkan memerintahkan jajarannya untuk mengintensifkan patroli skala besar Blue Light Patrol dan Razia selama bulan Ramadan dengan melibatkan juga anggota TNI dari Kodim 0606 Kota Bogor dan dari Den Pom serta instansi terkait lainnya.
Kerap Berujung Tawuran, Wawalkot Miris Perang Sarung Marak di Bogor
’’Kita sudah menurunkan anggota untuk patroli skala besar gabungan dengan TNI Polri,” ujarnya.
Hendri mengimbau kepada orang tua untuk tidak mengizinkan putra maupun putrinya keluar rumah di saat malam hari menjelang sahur.
Karena dikhawatirkan melakukan kegiatan yang negatif. Salah satunya tawuran yang sangat jelas dilarang dan melanggar hukum.
’’Bulan Ramadan yang seharusnya digunakan untuk beribadah dengan maksimal jangan digunakan untuk melakukan hal yang tidak baik,” tuturnya.
Mengenai Sahur On The Road (SOTR), kata Hendri, sebetulnya polisi tidak mempermasalahkan. Namun, dengan catatan dilaksanakan secara positif.
Jika sebaliknya maka pihaknya tak segan-segan melakukan penangkapan dan menindak siapa pun yang melakukan pelanggaran pidana saat SOTR.
’’Kalau kesempatan SOTR digunakan untuk hal tidak baik, dengan tawuran, berantem maupun perang sarung yang ujung-ujungnya nanti bisa menimbulkan korban malah akan kita proses hukum,” pungkasnya.
Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim merasa miris.Dia meminta kepada orang tua dan guru melakukan pengawasan dan pembinaan, khususnya untuk memaknai puasa Ramadan.
Terlibat Tawuran, Tiga Remaja di Depok Diringkus Polisi
Sehingga anak dan remaja tidak terjebak dalam ritual atau tradisinya saja, tetapi nilai ibadah yang juga diperoleh.
’’Tawuran itu sejenis kenakalan remaja dengan intensitas yang dapat membahayakan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (19/5). (gal/c)