25 radar bogor

Perang Sarung Berujung Tawuran Bikin Resah, Ini Langkah Kapolresta

ilustrasi perang sarung
ilustrasi perang sarung

BOGOR-RADAR BOGOR, Maraknya perang sarung yang berujung tawuran, Polresta Bogor Kota meningkatkan kegiatan patroli di bulan Ramadan. Terutama di waktu malam menjelang sahur.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser bah­­­kan memerintahkan jaja­ran­­nya untuk mengin­tensifkan patroli skala besar Blue Light Patrol dan Razia selama bulan Ramadan dengan melibatkan juga anggota TNI dari Kodim 0606 Kota Bogor dan dari Den Pom serta instansi terkait lain­nya.

Kerap Berujung Tawuran, Wawalkot Miris Perang Sarung Marak di Bogor

’’Kita sudah menurun­kan anggota untuk patroli skala besar gabungan dengan TNI Polri,” ujarnya.

Hendri mengimbau kepada orang tua untuk tidak mengi­zinkan putra maupun putrinya keluar rumah di saat malam hari menjelang sahur.

Karena dikha­watirkan melakukan kegiatan yang negatif. Salah satunya tawuran yang sangat jelas dilarang dan melanggar hukum.

’’Bulan Ramadan yang seharus­nya digunakan untuk beribadah dengan maksimal jangan digunakan untuk melaku­kan hal yang tidak baik,” tuturnya.

Mengenai Sahur On The Road (SOTR), kata Hendri, sebetulnya polisi tidak mempermasalahkan. Namun, dengan catatan dilaksa­nakan secara positif.

Jika sebalik­nya maka pihaknya tak segan-segan melakukan penangkapan dan menindak siapa pun yang melakukan pelanggaran pidana saat SOTR.

’’Kalau kesempatan SOTR digunakan untuk hal tidak baik, dengan tawuran, berantem maupun perang sarung yang ujung-ujungnya nanti bisa menimbulkan korban malah akan kita proses hukum,” pungkasnya.

Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim merasa miris.Dia meminta kepada orang tua dan guru melakukan pengawa­san dan pembinaan, khususnya untuk memaknai puasa Rama­dan.

Terlibat Tawuran, Tiga Remaja di Depok Diringkus Polisi

Sehingga anak dan re­ma­ja tidak terjebak dalam ritual atau tradisinya saja, tetapi nilai ibadah yang juga diperoleh.

’’Tawuran itu sejenis kenakalan remaja dengan intensitas yang dapat membahayakan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (19/5). (gal/c)